Usai Vaksin Covid-19 Inilah Efek Samping yang Dirasakan, Pasien Sampai Merasakan Hal Ini
Inilah deretan efek samping Covid-19 yang baru-baru ini terungkap. Itu setelah tereksposnya kesaksian penerima vaksin Covid-19.
Menurut laporan, kondisi Sadrzadeh sekarang baik-baik saja, dikutip TribunJatim.com, Senin (4/1/2021).

Meskipun demikian, CDC masih menyarankan orang dengan alergi yang tidak terlalu parah untuk mendapatkan vaksin.
Mereka yang punya riwayat alergi diminta menunggu selama 15 menit setelah injeksi untuk memastikan semuanya baik-baik saja.
Perlu dicatat bahwa kelangkaan efek samping yang parah bukanlah satu-satunya alasan mengapa vaksin Pfizer dan Moderna pada akhirnya dapat mengalahkan virus Corona.
Sama pentingnya adalah bahwa kedua vaksin itu ditemukan sekitar 95 persen efektif dalam mencegah seseorang terjangkit virus Corona, angka yang mengesankan yang membuat banyak peneliti lengah.
Baca juga: Ketika Warganet Coba Pastikan Jokowi Masuk Daftar Penerima Vaksin Covid-19 Tahap Pertama
Terakhir, perlu dicatat bahwa pengembangan vaksin virus Corona yang efektif hanyalah setengah dari perjuangan.
Pertarungan lain terletak pada meyakinkan mayoritas orang untuk melakukan vaksinasi, sesuatu yang perlu terjadi untuk mencapai herd immunity dan mencegah wabah di masa depan.
Sesuai standar WHO, vaksin Covid-19 akan diberikan dua kali penyuntikan, dengan jarak dosis kedua diberikan setelah tiga minggu dari vaksin pertama.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Besok Tiba di Jambi, Dibawa dari Bandung Via Jalur Darat
Vaksin Covid-19 di Indonesia
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, setidaknya membutuhkan waktu selama 3,5 tahun untuk dapat menyelesaikan proses vaksinasi Covid-19 di Indonesia.
Hal itu berdasarkan perhitungan pemerintah terhadap jumlah sasaran vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity.
"Kira-kira butuh waktu 3,5 tahun untuk vaksinasi semuanya," ujar Budi dikutip dari siaran pers di laman resmi Kemenkes, Sabtu (2/1/2021).
Lebih lanjut, pihaknya merinci pembelian vaksin oleh Pemerintah Indonesia berasal dari lima jalur.
Sebanyak empat jalur berasal dari kerja sama bilateral dengan empat produsen yaitu Sinovac dari China, Novavax dari Kanada-Amerika, Pfizer dari Jerman-Amerika dan AstraZeneca dari Swiss-Inggris.
Baca juga: 27.391 Orang di Jambi Akan Divaksin Covid-19 Tahap Pertama
Kemudian, satu jalur lain berasal dari kerja sama multilateral yakni COVAX/GAVI dari aliansi vaksin GAVI dengan didukung WHO dan CEPI.