Ketika Warganet Coba Pastikan Jokowi Masuk Daftar Penerima Vaksin Covid-19 Tahap Pertama

setelah statemen tersebut beredar unggahan warganet yang mencoba mengecek apakah Presiden Jokowi masuk dalam daftar penerima vaksin Covid-19 gelombang

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
SHUTTERSTOCK/solarseven
Ilustrasi vaksin Covid-19 

TRIBUNJAMBI.COM - Diketahui, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menargetkan program vaksinasi dapat dimulai pada pertengahan bulan Januari 2021.

Kepastian Jokowi sebagai penerima pertama vaksin Covid-19 setelah vaksin mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM).

"Saya sudah menyampaikan, saya nanti yang akan divaksin pertama kali. Di Indonesia ini saya yang pertama kali untuk menunjukkan bahwa divaksin itu tak apa-apa," kata Jokowi.

Jokowi mengungkapkan itu saat berdialog dengan pedagang dan pelaku UMKM dalam rangka pembagian bantuan modal kerja (BMK) di Istana Kepresidenan, Bogor, 18 Desember 2020.

Baca juga: Tutorial Gambar Orang Jatuh Tertimpa Tangga, Ayo Belajar Menggambar!

Baca juga: Jadwal MotoGP 2021 Beserta Channel TV yang Menanyangkan, Balapan Pembuka di MotoGP Qatar 2021

Baca juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Semua Tak Sama - Padi, Tak ada satupun yang mampu menjadi sepertimu

"Insya Allah vaksinasi Covid-19 akan dilakukan pada Januari 2021. Semua akan mendapatkan vaksinasi Semuanya gratis. Tetapi ini butuh waktu untuk disuntikkan karena data terakhir yang divaksin 182 juta orang," sambung dia.

Nah, setelah statemen tersebut beredar unggahan warganet yang mencoba mengecek apakah Presiden Jokowi masuk dalam daftar penerima vaksin Covid-19 gelombang pertama.

Postingan tersebut diunggah akun Muhammad Mustadi @mathdroid di twitter pada 1 Januari 2021.

Dia menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) presiden yang didapat dari pencarian di Google, sehingga dia tidak bisa memastikan kebenaran NIK tersebut.

Setelah mencoba memasukkan NIK tersebut, hasilnya Presiden Jokowi tidak masuk dalam penerima vaksin gelombang pertama bersama para tenaga kesehatan.

Pengunggah menjelaskan dirinya hanya mengecek apakah pemilik NIK tertentu ada dalam daftar di web pedulilindungi.id menggunakan suatu aplikasi.

Dia memastikan tidak ada data yang terbobol. Selain itu disertakan keterangan atau narasi berikut:

"Hi all, ga perlu kaget/takut/bingung:
1. Gw gatau itu KTP asli atau nggak, hasil Google “ Jokowi NIK”
2. Ada/nggaknya data dari API ini bukan penentu “dapet vaksin apa nggak”, ini cuma shortlist penerima vaksin gratis tahap ini aja.
3. Gak ada data yang bobol, literally cuma cek apakah pemilik NIK tertentu ada dalam daftar atau nggak.
4. Bruteforce cek NIK gak feasible juga saat ini; kita gak tahu berapa persen penerima vaksin tahap ini. 0.1%? 0.001%?
Thanks for the attention, yang mau ngobrol lanjut bisa di channel #vax"

Orang yang menyukai utas tersebut lebih dari 6.800 kali dan membagikan lebih dari 1.600 kali.

Warganet lewat kolom komentar bertanya-tanya apakah tidak adanya data presiden artinya dia tidak jadi orang pertama yang divaksin seperti diberitakan sebelumnya.

Tanggapan Jubir Vaksin Covid-19

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved