Berita Nasional

KSAL Bakal Ungkap Benda yang Diduga Drone Milik China yang Ditemukan Nelayan, Besok Akan Dijelaskan

Hebohnya penemuan benda yang disebut-sebut drone pengintai milik China di perairan Indonesia bikin geger tanah air.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Instagram @infokomando
Laksamana Yudo Margono saat memimpin apel di Natuna 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Hebohnya penemuan benda yang disebut-sebut drone pengintai milik China di perairan Indonesia bikin geger tanah air.

Bahkan anggota DPR RI meminta Panglima TNI melalui Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) mengusut dan meningkatkan penjagaan perairan NKRI.

Menanggapi hal itu, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono dijadwalkan akan segera memberikan keterangan pers terkait benda mirip rudal berkamera yang ditemukan di Perairan Pulau Bonerate pada Sabtu (26/12/2020) lalu.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono mengatakan konferensi pers tersebut rencananya akan digelar pada Senin (4/1/2021) besok.

Rencananya, kata Julius, konferensi pers tersebut akan digelar di Markas Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut ( Pushidrosal) Ancol Jakarta Utara pada pukul 08.30 WIB.

Baca juga: Menhan Prabowo Dicolek DPR RI Gegara Drone Pengintai Diduga Milik China Terobos Perairan NKRI

Baca juga: Perairan Indonesia Disusupi Drone Pengintai Asing, Anak Buah Panglima TNI Diminta Maksimal, Bahaya?

Baca juga: Fadli Zon Berang, Drone Pengintai yang Diduga Milik China Ditemukan di Perairan NKRI: Ini Penghinaan

"Besok silahkan hadir di konfrensi Pers Bapak KSAL pada 4 Januari 2021 pukul 08.30 di Pushidrosal Ancol," kata Julius ketika dihubungi Tribunnews.com pada Minggu (3/1/2021).

Diberitakan sebelumnya TNI Angkatan Laut tengah mendalami benda mirip rudal berkamera yang ditemukan warga di Perairan Pulau Bonerate pada Sabtu (26/12/2020).

Hal tersebut disampaikan Julius saat dihubungi Tribunnews.com pada Selasa (29/12/2020).

"Masih didalami," kata Julius.

KSAL Yudo Margono, S.E., M.M.
KSAL Yudo Margono, S.E., M.M. (Puspen TNI/Puspen TNI)

Diberitakan Kompas.com sebelumnya seorang nelayan di Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan bernama Saehuddin, warga Desa Majapahit, menemukan benda mirip rudal saat melaut di Perairan Pulau Bonerate Kecamatan Pasimaranu, Sabtu (26/12/2020) sekitar pukul 16.00 Wita.

Kata Saehuddin, awalnya ia melihat sebuah benda terapung di tengah laut. Karena penasaran, ia lantas mendekati dan memeriksanya.

Saat didekati, kata Saehuddin, benda tersebut memiliki dua sayap di bagian kiri dan kanan, ekor, antena, dan terdapat benda mirip kamera.

Saat menemukan benda tersebut, Saehuddin mengaku tak bisa mengangkatnya karena berat. Apalagi saat itu ia hanya menggunakan perahu sampan.

Baca juga: Cerita Iswan Pemilik Iwan Fried Chicken, Berawal dari Jual HP untuk Modal Usaha

Baca juga: Fried Chicken Punya Iwan Laku Keras, Per Potong Cuma Rp 6.000

Baca juga: IDI Jambi Tanggapi Vaksinasi Covid-19, Deri: Saya Sudah Terima SMS

Untuk membawa pulang benda tersebut, Saehuddin lantas mengikatnya dengan menggunakan tali ke perahunya.

Setelah dua jam perjalanan, ia akhirnya sampai ke daratan.

Setelah sampai, Saehuddin kemudian meminta warga untuk membantunya membawa benda tersebut ke rumah. Namun setelah beberapa hari di rumahnya, benda itu akhirnya diambil pihak Danramil Pasimaranu.

"Saya mendapat perintah dari pimpinan saya untuk menyerahkan benda asing itu kepada TNI AL. Setelah itu saya tidak tahu lagi mau dibawa ke mana benda itu karena dirahasiakan," kata Kapten Inf Syamsuddin.

Diketahui, benda mirip rudal itu memiliki berat 175 kilogram dan panjang 225 sentimeter.

Benda asing tersebut memiliki ciri-ciri seperti badan utama terbuat dari aluminium dengan dua sayap masing berukuran 50 sentimeter, kemudian ekor 18 sentimeter, panjang mirip antena belakang 93 cm, dan terdapat benda mirip kamera.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Besok KSAL akan Jelaskan Benda Mirip Rudal yang Ditemukan Nelayan di Perairan Pulau Bonerate,

https://www.tribunnews.com/nasional/2021/01/03/besok-ksal-akan-jelaskan-benda-mirip-rudal-yang-ditemukan-nelayan-di-perairan-pulau-bonerate?page=all

Pernah Terjadi Sebelumnya di 2019

TRIBUNJAMBI.COM - Nelayan Indonesia di kepulauan Selayar, Sula

Penemuan drone diduga milik mata-mata China masuk ke Indonesia pada awal Januari 2021 bukanlah kali pertama.

Pada Maret 2019, drone diduga milik mata-mata China juga pernah jatuh di perairan Bintan.

Kala itu, warga setempat mengira drone sepanjang dua meter tersebut adalah rudal.

Dikutip Tribunnews dari YouTube iNews, drone itu ditemukan terdampar di perairan Pulau Tenggel, Bintan, Kepulauan Riau.

Disebutkan drone itu tidak berbahaya karena tak berfungsi lagi.

Saat ditemukan, drone milik mata-mata China itu sudah berkarang.

Diduga drone jatuh ke laut sejak Desember 2018.

Baca juga: Fakta-fakta Pernikahan Din Syamsuddin dengan Rashda Diana, Diantaranya Berlangsung Secara Tertutup

Baca juga: Rangkaian HUT Provinsi Jambi ke-64 Tahun 2021, Ada Pameran dan Gowes, Ini Link Pendaftarannya

Baca juga: Kenalan Dengan Toyota C+pod, Mobil Listrik Murah Harga Mulai Rp 224 Jutaan

Kapolres Bintan saat itu, AKBP Boy Herlambang, menegaskan bahwa drone tersebut bukanlah rudal.

Dilansir Kompas.com, Boy mengatakan, berdasarkan hasil pengecekan, drone itu buatan China.

Diduga drone itu milik lembaga penelitian China yang tengah melakukan penelitian, namun hanyut sampai ke Indonesia.

"Itu bukan rudal, tetapi drone laut, yang biasanya digunakan untuk penelitian bawah laut," kata Boy, melalui sambungan selulernya, Minggu (24/3/2019).

"Hasil pengecekan juga menyebutkan drone ini buatan China."

"Mungkin lembaga penelitian dari China melakukan penelitian namun hanyut sampai ke laut kita, yakni Pulau Tenggel," imbuhnya.

Benda aneh yang ditemukan nelayan Pulau Tenggel, Kecamatan Bintan Pesisir, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Sabtu (23/3/2019) siang kemarin, yang sempat diduga rudak ternyata drone laut. (DOK POLRES BINTAN via KOMPAS.com)

Diketahui, drone diduga milik mata-mata China kembali ditemukan di perairan Indonesia, tepatnya di dekat Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.

Drone yang berbentuk seperti rudal yang diduga milik China tersebut telah diamankan di Pangkalan Angkatan Laut di Makassar.

"Tidak ada info dari kepolisian, karena saat ini benda tersebut berada di bawah otoritas Kodim Selayar," ungkap Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Ibrahim Tompo, kepada Tribunnews, Sabtu (2/1/2021).

Sementara itu Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKS, Sukamta, menilai hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Sukamta menyoroti lemahnya sistem keamanan teritori Indonesia dan menunjukkan kemampuan pertahanan yang tertinggal dari sisi teknologi.

Baca juga: Klarifikasi Kemenkes Terkait Pernyataan Menkes Budi Gunadi Soal Vaksinasi

Baca juga: Harga Mobil Listrik dan Hybrid di Indonesia, Termurah Harganya Rp 400 Jutaan

Baca juga: 15 Gejala Kekurangan Vitamin C, Nyeri Sendi hingga Gusi Berdarah

"Ini pekerjaan rumah Pak Menhan untuk mendorong percepatan pengembangan teknologi penginderaan jarak jauh," ungkap Sukamta melalui keterangannya, Sabtu (2/1/2021).

Sukamta juga mendesak pemerintah untuk segera menyelidiki untuk mengungkap asal usul drone tersebut.

Jika drone tersebut terbukti milik China atau negara lain, maka pemerintah harus melakukan protes keras dan melakukan tindakan diplomatik yang tegas.

"Drone bawah air tersebut sudah masuk sangat dalam ke wilayah Indonesia."

"Ini sinyal bahwa selama ini wilayah laut kita sangat mudah diterobos pihak asing."

"Sangat mungkin selama ini sudah banyak drone yang berkeliaran di wilayah Indonesia dan mengambil data-data penting geografis dan potensi laut Indonesia."

"Artinya keamanan nasional kita sangat rentan," ungkap Sukamta.

Sebuah benda asing diduga drone bawah air yang dilengkapi dengan kamera ditemukan nelayan di wilayah Sulawesi Selatan di dekat Kepulauan Selayar beberapa hari yang lalu. Benda ini diduga merupakan buatan dan dimiliki oleh China. (24h.com via grid.id)

Sukamta menilai Indonesia bisa melakukan kerja sama dengan beberapa negara lain untuk alih teknologi.

Selain tentunya dengan mendorong riset nasional untuk pengembangan teknologi yang mendukung sistem pertahanan yang handal.

Di sisi lain, Sukamta juga meminta TNI Angkatan Laut dan Bakamla lebih memperkuat patroli laut terutama di pintu-pintu masuk wilayah Indonesia.

"Ketegangan di Laut China Selatan yang melibatkan China, Amerika Serikat, Australia dan beberapa negara ASEAN pasti akan berimbas ke keamanan wilayah Indonesia," kata Sukamta.

"Wilayah Indonesia yang berada di zona ketegangan bisa dimanfaatkan oleh negara lain yang sedang berkonflik. Tentu kita tidak mau wilayah kita diobok-obok pihak asing."

"Oleh sebab itu kewaspadaan harus ditingkatkan dengan melalukan patroli secara ketat," tandasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Menanti Sikap Prabowo, Drone Bawah Laut Diduga Milik China Ditemukan Nelayan di Perairan Sulsel

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Wahyu Gilang Putranto, Kompas.com/Hadi Maulana)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bukan Kali Pertama, Drone Diduga Milik Mata-mata China Pernah Ditemukan di Indonesia pada 2019,

https://www.tribunnews.com/nasional/2021/01/03/bukan-kali-pertama-drone-diduga-milik-mata-mata-china-pernah-ditemukan-di-indonesia-pada-2019?page=all

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved