UMKM Jambi
Cerita Iswan Pemilik Iwan Fried Chicken, Berawal dari Jual HP untuk Modal Usaha
Saat itu, dia sampai menjual HPnya untuk memulai usaha Ayam goreng khas Amerika ini.
Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Jabatan yang cukup bagus di waralaba ayam goreng terkemuka asal Amerika tidak membuat iswan mengurungkan niatnya menjadi pengusaha.
Saat itu, dia sampai menjual HPnya untuk memulai usaha Ayam goreng khas Amerika ini.
Bermodalkan uang seadanya dia mengumpulkan berbagai peralatan mulai dari etalase, kompor sampai penggorengan.
Baca juga: Fried Chicken Punya Iwan Laku Keras, Per Potong Cuma Rp 6.000
Iswan mengatan awal membuka usaha ini semua peralatannya dia beli seken.
" Yang penting jalan dulu katanya," kepada tribunjambi.com
Hingga akhirnya dia membuka usaha ayam goreng khas Amerikanya dengan brand Iwan fried chicken tiga tahun yang lalu.
Baca juga: IDI Jambi Tanggapi Vaksinasi Covid-19, Deri: Saya Sudah Terima SMS
Awalnya Iwan fried chicken ini dia buka di dekat rumahnya di daerah Eka jaya.
Saat itu dia hanya menyediakan 24 potong ayam dalam sehari dan selalu habis.
Melihat perkembangan usaha yang positif, pria asal Minangkabau ini mulai mencari lokasi yang agak ramai, hingga akhirnya dia berjualan di depan Trona Ekspres selincah.
Baca juga: Disdik Provinsi Jambi Putuskan Siswa SMA/SMK Besok Masih Belajar dari Rumah
Perjuangan Iswan menjadi entrepreneur bukan tanpa ujian, dia sempat berhenti berjualan selama setahun hanya untuk mengobati anaknya yang divonis meningitis oleh dokter.
Penyakit yang juga diderita artis top Almarhum Olga Saputra ini sempat membuat dia hampir berputus asa.
Meningitis atau radang selaput otak dan sumsum tulang belakang, sempat membuat dia hampir kehilangan rumahnya.
Meningitis yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus, tetapi juga bisa dari bakteri atau jamur yang diderita anaknya tersebut tidak bisa ditangani oleh tim medis Jambi.
Iswan harus membawa anaknya ke RSCM Jakarta yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Iswan mengatakan saat itu sudah tidak ada biaya lagi, semua sudah habis tinggal rumah yang tersisa.