Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen - Yesus, Seorang Imam Besar Agung yang Tidak Berdosa
Bacaan ayat: Ibrani 4:14-16 (TB) - "Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baikl
Persoalan dosa, yang membuat relasi manusia dengan Allah rusak, diperdamaikan melalui penyembelihan domba dalam waktu-waktu tertentu.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Jangan Salah Dalam Memahami Karya Penyelamatan Allah
Tugas penyembelihan domba melekat pada Imam.
Seiring waktu, ketika jumlah Imam bertambah banyak untuk melayani umat yang semakin besar jumlahnya, Imam Besar diangkat untuk mengepalai para Imam.
Di masa berikutnya, Imam Besar menjadi jabatan istimewa, setahun sekali masuk Ruang Mahakudus di Bait Allah.
Inti pesannya adalah, hanya imam besar yang dapat menghubungkan antara manusia dengan Allah.
Tugas imam adalah menjadi pengantara antara manusia dengan Allah.
Imam mempunyai hak istimewa untuk melakukan ritual ibadah atas nama umat dihadapan Allah, agar umat dapat berdamai dengan Allah, meskipun (sebenarnya) seorang imam dipastikan juga berdosa.
Dalam kaca mata inilah, surat Ibrani hendak memperkenalkan Yesus.
Dalam Perjanjian Lama, firman Allah datang kepada Musa sebagai nabi.
Musa meneruskannya kepada Harun yang bertindak sebagai imam.
Dilanjutkan oleh Harun dalam ritual penyembelihan domba: maka umatpun terhubungkan kepada Allah, disucikan.
Proses alur ini terus berulang setiap tahun
Alur ini menjadi terangkum dalam diri Yesus.
Firman Allah tidak lagi datang kepada manusia, namun menjadi manusia yaitu Yesus.
Maka ada kepastian bahwa apa yang dikehendaki Allah dalam firman-Nya dapat diketahui melalui perkataan Yesus.
Yesus mati di kayu salib, sebagai anak domba Allah yang dikurbankan.