Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Yesus, Seorang Imam Besar Agung yang Tidak Berdosa

Bacaan ayat: Ibrani 4:14-16 (TB) - "Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baikl

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram @ferinugroho77
Pdt Feri Nugroho 

Ia tidak memerlukan seorang imam, karena Dia sendiri sebagai Imam membawa diri-Nya sendiri yang suci dan tidak berdosa, menjadi tebusan bagi manusia yang berdosa.

Jika imam dalam Perjanjian lama, hanya melakukan ritual, maka Yesus sebagai Imam Besar Agung Perjanjian Baru, mengurbankan diri-Nya sendiri dengan membawa seluruh kelemahan manusiawi dan paham pergumulan kehidupan manusia yang berdosa tanpa harus berbuat dosa; karena Yesus tidak berdosa.

Itulah sebabnya, pengurbanan Yesus di kayu salib itu sempurna, sekali dan untuk selama-lamanya.

Berlaku kekal tanpa harus diulang.

Inilah yang memberikan jaminan kehidupan kekal kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya.

Hasilnya, setiap orang yang percaya kepada-Nya memperoleh jaminan kehidupan kekal.

Relasi dengan Allah yang rusak karena dosa, sudah dibereskan.

Kutuk dan hukuman dosa sudah ditanggung dan diselesaikan dalam kematian Yesus di kayu salib.

Penyaliban Yesus Kristus
Penyaliban Yesus Kristus ()

Persoalan utama manusia tentang keberdosaan tidak lagi mengganggu hubungan dengan Allah.

Manusia telah ditebus, dikuduskan, disucikan dan dibenarkan di hadapan Allah oleh Yesus Kristus.

Jika Adam pertama telah mati karena dosa dan akibat dosa itu diwariskan, maka Yesus adalah Adam kedua yang taat; dan dalam ketaatan-Nya, Dia telah menyelesaikan persoalan dosa yang diperbuat oleh Adam yang pertama.

Sudah selayaknya saat ini kita mempunyai paradigma baru terhadap kehidupan.

Hidup tidak lagi dibebani dengan ritual peribadatan untuk menyelesaikan dosa agar berkenan kepada Allah. Hidup kita sudah berpengharapan.

Ritual ibadat dipakai sebagai cara untuk bersyukur atas cinta kasih Allah yang besar; maka sudah selayaknya jika ritual ibadah yang dilakukan lebih bersemangat dalam menemukan makna kehidupan.

Tidak perlu lagi hidup dalam kegalauan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved