KEJAM, Dalam Semalam 222 Orang Tewas Dibantai, Rumah Dibakar Saat Penghuni Tertidur Lelap

Di penghujung tahun 2020 ini, terjadi pembantaian yang membuat ratusan korban jiwa. Sedikitnya 222 orang tewas dibantai

Editor: Rahimin
Serambi Indonesia
Seorang anggota Pasukan Khusus Afar di desa Bisober di wilayah Tigray, Ethiopia, pada 9 Desember 2020. KEJAM, Dalam Semalam 222 Orang Tewas Dibantai, Rumah Dibakar Saat Penghuni Tertidur Lelap 

Ia menambahkan bahwa sekitar 10.000 orang telah melarikan diri dari daerah Bekuji Kebele dan pergi ke kota Bulen.

"Kota Bulen kewalahan. Jalan menuju kota masih penuh dengan orang-orang terlantar dan kawanan ternak mereka," kata seorang saksi mata kepada EHRC.

Otoritas regional mengatakan pada Kamis (24/12/2020) bahwa, tentara telah membunuh 42 pria bersenjata yang diduga terlibat dalam pembantaian itu.

Namun pihak pertahanan negara itu belum mengumumkan rincian tentang identitas mereka.

"Pembantaian di wilayah Benishangul-Gumuz sangat tragis," kata Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed dalam sebuah posting Twitter pada hari Kamis.

Ia mengakui bahwa upaya pemerintah untuk menyelesaikan masalah kekerasan tidak membuahkan hasil.

Pada bulan Oktober, Ia mengatakan bahwa para pejuang yang dipersenjatai dan dilatih"di negara bagian Nil Biru, berada di balik kekerasan dan mendesak Khartoum untuk mengatasi masalah tersebut.

Abiy mengklaim bahwa serangan terbaru itu ditujukan untuk "membagi kekuatan signifikan" yang dikerahkan ke wilayah Tigray utara, pembangkang negara itu.

Belum diketahui keterkaitan antara kekerasan di Benishangul-Gumuz dan operasi militer di Tigray.

Ribuan orang telah tewas dalam konflik Tigray, menurut wadah pemikir International Crisis Group, dan lebih dari 50.000 orang telah melarikan diri melewati perbatasan ke Sudan.

Baca juga: Mantan Pacar Dibakar Hingga Akhirnya Meninggal, Pelaku Sempat Ikut Mendekap Korban Saat Api Berkobar

Baca juga: Kartu Prakerja Gelombang 12 Segera Dibuka, Login www.prakerja.go.id, Buat Akun dan Lengkapi Dokumen

Baca juga: Entis Sutisna Bingung Istri Cantiknya Menghilang Misterius, Sempat Minta Tolong ke Mantan Pacar

Negara terpadat kedua di Afrika telah bergulat dengan pecahnya kekerasan mematikan sejak Perdana Menteri Abiy Ahmed ditunjuk pada 2018 dan mempercepat reformasi politik.

Selama hampir tiga tahun hingga pengangkatannya, negara itu diperintah oleh koalisi empat gerakan berbasis etnis yang didominasi oleh sebuah partai dari Tigray.

Pemerintahan itu memerintah dengan cara yang semakin otokratis sampai Abiy mengambil alih kekuasaan.

Ia bergegas untuk melakukan reformasi politik dan ekonomi, termasuk pembebasan puluhan ribu tahanan politik.

Pada 2019, Abiy menggabungkan tiga partai lama yang berkuasa untuk membentuk Partai Kemakmuran, dan Front Pembebasan Rakyat Tigray menolak untuk bergabung.

Baca juga: Isu Putus dengan Aurel Menguat, Atta Halilintar Malah Irit Bicara Saat Ditanya: Nggak, Nggak Ada!

Baca juga: Jane Shalimar Tak Berkutik, Arsya Wijaya Tunjukkan Bukti Rekaman Suara: Gak Mungkin Bisa Telponan!

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved