Channel Youtube Front TV Milik FPI diblokir, Refly Harun: Harusnya Pemerintah Mengayomi
Refly Harun kesal dengan tindakan pemerintah yang sengaja memblokir tayangan-tayangan kritik.
"Ini menunjukkan negara tidak menempatkan diri di atas semua golongan, tidak seperti bapak yang mengayomi anak-anaknya," ujarnya.
"tetapi menempatkan diri sebagai keompok seolah-olah berhadapan dengan FPI, harusnya pemerintah welas asih, jika konten itu melanggar hukum, maka permasalahkan kontennya," ujarnya.
Namun, pelaporan atas pelanggaran konten tersebut harus diperjelas, bukan hanya sekadar pelaporan asal.
Baca juga: Nelayan Hilang Dua Hari Lalu di Tanjabtim Ditemukan Sudah Tak Bernyawa di Mendahara Ilir
"Jangan sampai karena rivalitas politik, khawatir dengan ukhuwah youtubiyah kemudian jadi dibatasi bahkan diblok," ungkapnya.
Refly Harun lantas membacakan pengumuman dari FPI bahwa kanal YouTube Front TV milik Front Pembela Islam (FPI) dibatasi.
Kanal Front TV itu tak bisa diakses di negara Indonesia atas permintaan dari pemerintah.
Pembatasan penayangan kanal YouTube tersebut disebut oleh FPI terjadi atas permintaan dari pemerintah kepada YouTube.
"Channel YouTube Front TV tidak dapat diakses di Indonesia (penayangan dibatasi di Indonesia) atas permintaan dari pemerintah ke YouTube," demikian pengumuman dari tim Front TV.
Refly Harun heran mengapa live dialog saat Habib Rizieq Shihab mengajak revolusi akhlak dan menunjung persatuan dan kedamaian justru diblokir.
Refly Harun mengakui jika dalam video dialog tersebut ada kritikan-kritikan itu dengan bahasa yang sangat tajam.
Namun, seharusnya sikap pemerintah tidak demikian.
SUMBER: Tribun Jateng
Baca juga: RAMALAN Shio Sabtu 19 Desember 2020, Macan Jujurlah & Ayam Ikuti Kata Hatimu, Cek Shio Kamu di Sini