Kondisi Terkini Pasar Wuhan yang Setahun Lalu Disebut-sebut Sumber Virus Corona
Salah satu lokasi di Wuhan yang menjadi sorotan tajam dunia, dan dituding sebagai penyebar virus corona, adalah pasar Wuhan. Tepatnya pasar ekstrim
TRIBUNJAMBI.COM - Wuhan di China adalah kota pertama yang membuat heboh munculnya virus corona baru, yang sekarang ini dinamai Covid-19.
Sebelumnya virus corona baru ini alias SARS-CoV2 ini sempat dinamai virus Wuhan.
Salah satu lokasi di Wuhan yang menjadi sorotan tajam dunia, dan dituding sebagai penyebar virus corona, adalah pasar Wuhan. Tepatnya pasar ekstrim Wuhan.

Di sana memang menjual aneka hewan eksotis sebagai bahan makanan, mulai dari tringgiling, ular, hingga kelelawar di jual di sana.
Singkatnya mengenai cerita kelam pasar Wuhan, pada 31 Desember 1999, Pemerintah China pertama kali memberi tahu Organisasi Kesehatan Dunia tentang 27 kasus "pneumonia virus" di Wuhan.
Baca juga: Bareskrim Polri Selidiki Kasus Tol Cikampek Berujung Tewasnya 6 Laskar FPI, Ini yang Akan Diperiksa
Baca juga: Cara Meredakan Asam Lambung, Hindari Makanan Pedas, Gorengan dan Asam
Akhirnya pemerintah China menutup pasar Wuhan pada hari berikutnya, setelah menemukan beberapa pasien positif Covid-19 adalah pedagang di pasar Wuhan.
Saat itu menandai dimulainya periode gelap bagi kota berpenduduk 11 juta di China tengah.
Melansir Live Science, infeksi meningkat dengan cepat menjadi 50.000 kasus, termasuk hampir 4.000 kematian.
Tak lama setelah virus corona mulai terdeteksi, pasar tersebut kemudian berubah menjadi 'pasar mati', seiring dengan penerapan lockdown oleh pemerintah China di Wuhan.
Namun kini, setelah setahun berlalu, kondisi pasar Wuhan benar-benar seperti tak meninggalkan jejak kecemasan sama sekali.
Ratusan pembeli memadati pasar basah pada pagi hari kerja di bulan Desember 2020 di kota Wuhan, China.
Mereka berdesak-desakan untuk membeli sayuran segar dan ikan hidup, katak, dan penyu.
Hampir setahun sejak kota itu melaporkan kasus pertama COVID-19 di dunia, tidak hanya pasarnya, kehidupan di Wuhan sebagian besar telah kembali normal.

Melansir Intisari-online.id (9 Desember 2020) yang mengutip dari Reuters, "Saya tidak takut, apa yang perlu ditakuti?" kata Nie Guangzhen.
Nie dan pemilik toko lainnya di sepanjang jalan sempit, bagian dari pasar basah yang lebih besar, sibuk membersihkan ikan yang diepsan pembeli, saat itu dengan jelas beberapa tidak memakai masker.