Menteri Sosial Ditangkap

Sosok Menteri Sosial, Aktif Jadi Kader PDIP, Lulusan Kampus di Amerika Serikat Kini Jadi Tahanan KPK

Menteri Sosial Juliari P Batubara sudah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia tersangka dugaan suap bansos Covid-19.

Editor: Rahimin
(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Menteri Sosial Juliari P Batubara tiba di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Minggu (6/12/2020). JSosok Menteri Sosial, Aktif Jadi Kader PDIP, Lulusan Kampus di Amerika Serikat Kini Jadi Tahanan KPK 

Sosok Menteri Sosial, Kader PDIP, Lulusan Kampus di Amerik Serikat, Kini jadi Tahanan KPK

TRIBUNJAMBI.COM - Menteri Sosial Juliari P Batubara sudah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia tersangka dugaan suap bansos Covid-19.

Juliari diangkat Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Sosial periode 2019-2024, setelah diumumkan pada Rabu, 23 Oktober 2019 di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Penunjukan Juliari sebagai menteri sosial itu pun tak terlepas dari pengalaman yang dimiliki pria kelahiran Jakarta, 22 Juli 1972 itu.

Baca juga: Sempat Buronan KPK, Menteri Sosial Patok Fee Rp 10.00 Tiap Paket Bansos Covid, Total Didapat Rp 17 M

Baca juga: Menteri Sosial Yang Ditangkap KPK Adalah Wakil Bendahara Umum PDIP, Harta Kekayaannya Rp 47 Miliar

Baca juga: DAFTAR 46 Perwira Tinggi Polri Yang Naik Pangkat, Mantan Wakapolda Jambi Naik Pangkat Bintang Dua

Juliari merupakan lulusan Chapman University USA, jurusan Bussiness Administration with minor in Finance pada tahun 1995-1997.

Sebelumnya, ia juga menyelesaikan pendidikan di Riverside City College USA pada 1991-1995, SMAN 8 Jakarta (1988-1991), SMP St Franciscus ASISI Tebet Jakarta (1985-1988), dan SD St Franciscus ASISI Tebet Jakarta (1979-1985).

Dalam pengalaman pekerjaannya, ia mengawali karier sebagai Marketing Supervisor and Business Development Manager pada tahun 1998-2002.

Kemudian, ia bekerja di bidang commercial division untuk PT Wiraswasta Gemilang Indonesia pada 2002-2003. Juliari bahkan menjadi direktur utama perusahaan tersebut pada 2003-2012.

Menteri Sosial Juliari P Batubara kunjungi kantor Yayasan Peduli Jurnalis Indonesia (YPJI) di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (3/12/2020).
Menteri Sosial Juliari P Batubara kunjungi kantor Yayasan Peduli Jurnalis Indonesia (YPJI) di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (3/12/2020). (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

Pada 2003, ia juga menjabat sebagai direktur utama PT Arlinto Perkasa Buana dan PT Bwana Energy pada 2004. Pada tahun 2005, ia menjadi komisaris di PT Tridaya Mandiri.

Dalam berorganisasi, Juliari juga terbilang cukup aktif. Pada 2002-2004, ia menjadi Ketua IV Pemberdayaan Usaha dan Masyarakat PB PERBASI.

Tahun 2003-2011 ia juga menjadi Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP IMI) dan tahun 2007-2014 menjadi Ketua Harian Asosiasi Produsen Pelumas Indonesia (ASPELINDO).

Baca juga: Detik-detik Penangkapan Menteri Sosial Juliari P Batubara, 35 Menit Usai Diminta Menyerahkan Diri

Baca juga: BMKG Ingatkan, Cuaca Jambi Minggu 6 Desember dan Senin Besok Berpotensi Hujan Lebat Disertai Kilat

Baca juga: Kejanggalan Kaki Ayu Ting Ting Saat Pakai Dress Langsung Disorot, Putri Rozak VC Mesra Adit Jayusman

Ia juga menjadi Wakil Ketua Komite Tetap Akses Informasi Peluang Bisnis (KADIN Indonesia) pada tahun 2009-2010, anggota Dewan Penasihat Masyarakat Pelumas Indonesia (MASPI).

Aktif di partai

Tidak hanya menggeluti bisnis dan dunia korporasi, Juliari Batubara kemudian masuk ke ranah politik.

Pada 2008, ia tercatat sebagai anggota Badan Pemenangan Pemilu Pusat PDI Perjuangan ( PDI-P).

Di partai berlambang banteng dengan moncong putih itu, dia lalu menjadi Wakil Bendahara PDI Perjuangan pada tahun 2010.

Saat ini, Juliari Batubara juga masih tercatat sebagai Wakil Bendahara Umum PDI Perjuangan periode 2019-2024.

Penyidik KPK menunjukkan barang bukti uang hasil suap saat konferensi pers terkait operasi tangkap tangan (OTT) KPK dalam kasus dugaan suap bantuan sosial (bansos) Covid-19 di Kantor KPK, Jakarta Selatan, Minggu (6/12/2020) dini hari.
Penyidik KPK menunjukkan barang bukti uang hasil suap saat konferensi pers terkait operasi tangkap tangan (OTT) KPK dalam kasus dugaan suap bantuan sosial (bansos) Covid-19 di Kantor KPK, Jakarta Selatan, Minggu (6/12/2020) dini hari. (Tribunnews/Herudin)

Ketika pandemi Covid-19 terjadi di Tanah Air pada 2 Maret 2020, instansi yang dipimpin Juliari, yaitu Kementerian Sosial (Kemensos) diberi tanggung jawab untuk menangani dampak pandemi, yaitu dengan memberikan bansos kepada masyarakat.

Utamanya, masyarakat yang terdaftar sebagai keluarga penerima manfaat (KPM) baik untuk program keluarga harapan (PKH) maupun program bansos lainnya yang ditangani Kemensos.

Namun dalam sembilan bulan pandemi, KPK mengendus ada permainan dalam penyaluran bansos-bansos tersebut yang dilakukan oleh sejumlah pejabat Kemensos.

Akhirnya, pada Sabtu (5/12/2020) dini hari KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) dan mengamankan enam orang. Keenam orang itu adalah MJS, direktur PT TPAU berinisial WG, AIM, HS, seorang sekretaris di Kemensos berinisial SN, dan seorang pihak swasta berinisial SJY.

Baca juga: Rayuan Dimas Bikin Nagita Slavina Rela Lakukan Ini Demi Kembaran Raffi Ahmad: Mbak Gigi Seger!

Baca juga: Menteri Sosial Terancam Hukuman Mati, Juliari P Batubara Terima Rp 17 Miliar, Uang Suap Bansos Covid

Baca juga: Paniknya Gisel Ada Konten Video yang Bocor dari HPnya, Hotman Paris: Sudah Hapus, Kenapa Bisa Nongol

Atas tindak lanjut OTT tersebut, Juliari Batubara pun ikut diburu karena diduga menerima uang suap sekitar Rp 17 miliar.

Jumlah tersebut terbagi atas Rp 8,2 miliar dalam pelaksanaan paket bansos sembako periode pertama dan Rp 8,8 miliar pada pelaksanaan bansos sembako periode kedua.

"Diduga diterima fee Rp 12 miliar yang pembagiannya diberikan secara tunai oleh MJS kepada JPB melalui AW dengan nilai sekitar Rp 8,2 miliar," kata Ketua KPK Firli Bahuri saat memimpin konferensi pers, Minggu pukul 01.00 WIB.

Selanjutnya, pada periode kedua pelaksanaan bansos sembako, yakni dari Oktober sampai Desember 2020, terkumpul uang sekitar Rp 8,8 miliar.

KPK menyebutkan, uang tersebut diduga digunakan untuk membayar berbagai keperluan pribadi Juliari. "Itu juga diduga akan dipergunakan untuk keperluan JPB," ujar Firli.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mensos Juliari Batubara: Kader PDI-P Lulusan Kampus AS, namun Terjerat Dugaan Suap Bansos", 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved