Buruh Gigit Jari, 23 Juta Jenis Pekerjaan Ini akan Diganti oleh Robot, Sektor Ini Paling Banyak!
Ida menuturkan, adanya pandemi Covid-19 ini membuat masyarakat maupun industri membentuk tatanan kehidupan baru.
23 Juta Jenis Pekerjaan Ini akan Diganti oleh Robot, Sektor Ini Paling Banyak!
TRIBUNJAMBI.COM - Beberapa pekerjaan industri akan digantikan dengan mesin, ini kata Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah.
Rencana Ida Fauziya soal sejumlah industri padat karya bakal digantikan dengan mesin rupanya menjadi perbincangan.
Hal ini karena Indonesia memasuki era revolusi industri 4.0 ditandai dengan penggunaan teknologi digital akan ada banyak jenis usaha yang tidak berkembang bahkan hilang.
Proses otomatisasi diperkirakan akan semakin masif dalam beberapa waktu ke depan.
Hal ini telah diprediksi oleh berbagai pihak, diantaranya World Economic Forum (WEF), dengan laporan terbarunya memperkirakan akan ada 95 juta pekerjaan baru yang yang tumbuh bersamaan dengan 85 juta pekerja yang akan bergerak.
"Untuk Indonesia, McKinsey telah memprediksi akan ada 23 juta jenis pekerjaan yang terdampak oleh otomatisasi serta akan ada puluhan juta pekerjaan baru yang muncul dalam kurun waktu tersebut," ujarnya secara virtual dalam event Kompasianival, Jumat (4/12/2020).
Baca juga: Adik Prabowo Blak-blakan Salahkan Susi Pudjiastuti Larang Ekspor Benih Lobster, Susi Tantang Balik!
Baca juga: Lowongan Kerja PT Pelindo Daya Sejahtera Minimal Lulusan SMA, Simak Persyaratannya
Baca juga: Lowongan Magang PT Reska Multi Usaha Anak Perusahaan PT KAI, Minimal Lulusan SMA/SMK
Lebih lanjut Ida menambahkan, dari Kementerian Ketenagakerjan sendiri tahun 2017, telah melakukan kajian pasar kerja yang memperkirakan bahwa industri teknologi, komunikasi, dan informasi akan menjadi industri yang paling tinggi pertumbuhannya.
"Dalam kajian tersebut juga memproyeksikan jenis pekerjaan yang berkaitan dengan kedua sektor industri tersebut seperti programer, analis data, dan perancang kecerdasan buatan akan menjadi pekerjaan yang tumbuh pesat," katanya.
Sementara untuk pekerjaan tradisional lanjut Ida, perannya dapat digantikan oleh teknologi digital seperti tukang cetak, pengantar surat, dan resepsionis akan semakin menurun permintaannya di masa depan.
Ida menuturkan, adanya pandemi Covid-19 ini membuat masyarakat maupun industri membentuk tatanan kehidupan baru.
Tidak hanya industri yang menerapkan Work From Home (WFH) tapi juga pola konsumsi masyarakat berubah.
Perubahan ini tentu memberikan efek yang besar terhadap perilaku industri dan pekerja sehingga tercipta sebuah tatanan baru dalam dunia kerja.
Teknologi juga membuat pekerjaan menjadi sangat fleksibel baik secara waktu ataupun tempat, sehingga pekerjaan tidak lagi harus dikerjakan dari kantor dengan jam kerja yang monoton.
Perubahan ini mempercepat transformasi ketenagakerjaan yang terus bergerak ke arah revolusi industri 4.0.