Berita Nasional
5 Tahun Diburu! Ternyata Karena Ini Ali Kalora Susah Ditangkap, Profesinya Dulu Bantu Bisa Bertahan
Kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) saat ini, merupakan kelompok yang paling diburu oleh Tenatar Nasional Indonesia (TNI).
Polisi juga mengingatkan kepada pihak yang ikut menyembunyikan pelaku, bisa dijerat hukuman pidana.
Sebaliknya, ia meminta para pelaku dapat menyerahkan diri kepada aparat.
"Diimbau kepada para DPO agar segera menyerahkan diri kepada aparat kepolisian," ucap Awi.
Kelompok MIT diketahui memang kerap melakukan aksi kriminal atau teror di wilayah Poso dan sekitarnya.
Misalnya, anggota kelompok itu diduga membunuh warga sipil di Poso pada 8 Agustus 2020, menembak anggota polisi di sebuah bank di Poso pada 15 April 2020, dan diduga terlibat pembunuhan warga sipil di Parigi Moutong pada 27 Juni 2019.
Kelompok ini dipimpin oleh Santoso yang tewas dalam baku tembak dengan personel Operasi Tinombala di Poso pada 18 Juli 2016.
Satgas Tinombala memang digelar untuk mengejar anggota kelompok tersebut.
Setelah itu, Ali Kalora menggantikan posisi Santoso di kelompok pimpinan MIT bersama dengan Basri.
Lalu, setelah Basri tertangkap, Jenderal (Purn) Tito Karnavian selaku Kapolri saat itu menentukan Ali Kalora sebagai target utama dari Operasi Tinombala pada 2016.
Perintahkan Tembak Mati
Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis memerintahkan personelnya menembak mati anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur ( MIT) bila melawan.
“Saya sudah bilang ke anggota, tindak tegas mereka. Jika ketemu lalu mereka melawan, tembak mati saja,” kata Idham melalui keterangan tertulis, Senin (30/11/2020).
Menurut Idham, negara tidak boleh kalah dengan kelompok yang sudah melakukan aksi teror kepada masyarakat apapun alasannya.
Saat ini, kelompok tersebut masih diburu oleh personel TNI-Polri.
Baca juga: Susi Pudjiastuti Langsung Panas, Adik Prabowo Sindir Kebijakannya Dulu: Saya Tunggu Jawaban Anda
Baca juga: Disiplin Protokol Kesehatan adalah Kunci Sukses Memutus Mata Rantai Penyebaran Covid-19
Baca juga: Kedekatan Kiki dan Mas Al Saat Syuting Ikatan Cinta, Arya Saloka Santai Merapikan Resleting Celana
Polri mengerahkan Satgas Tinombala. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga disebut telah menerjunkan pasukan TNI untuk turut memburu Ali Kalora cs.
“Kita akan cari sejumlah tempat yang selama ini jadi persembunyian kelompok Ali Kalora,” ucap Idham.
Terbaru, Kapolri Jenderal Idham Azis ,memerintahkan Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Irjen Pol Abdul Rakhman Baso berkantor di Poso.
Hal ini dimaksudkan guna memburu kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora yang diduga menjadi pelaku pembantaian satu keluarga di Sigi.
"Perintah Kapolri hari Selasa 1 Desember 2020, Kapolda Sulteng berkantor di Poso dan diback up oleh tim terbaik Bareskrim Polri," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 2 Desember 2020.
Lebih lanjut, Argo menuturkan, saat ini Satgas Tinombala yang merupakan gabungan aparat TNI-Polri masih melakukan pengejaran terhadap kelompok MIT.
Tim Densus 88, pasukan TNI, dukungan drone serta intel IT dikerahkan guna membantu proses pengejaran.
"Pasukan satgas Operasi Tinombala ke wilayah Desa Lembahtongoa, Sausu, Salatanga," ujarnya
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Ali Kalora Jadi Teroris yang Paling Diburu TNI, Sulit Ditangkap karena Pekerjaannya Dulu Seperti Ini
Artikel Ini Telah Tayang di Intisari.Online