Berita Internasional

Militer China Siap Perang Sampai Mati, Hubungan Dengan AS dan Taiwan & Perbatasan Himalaya Menegang

Militer China siap perang sampai mati, sebab hubungan dengan AS dan Taiwan dan di perbatasan Himalaya kian menegang.

Editor: Rahimin
CGTN
Presiden China Xi Jinping. Militer China Siap Perang Sampai Mati, Hubungan Dengan AS dan Taiwan & Perbatasan Himalaya Menegang 

Militer China Siap Perang Sampai Mati, Hubungan Dengan AS dan Taiwan & Perbatasan Himalaya Kian Tegang 

TRIBUNJAMBI.COM - Militer China siap perang sampai mati, sebab hubungan dengan AS dan Taiwan dan di perbatasan Himalaya kian menegang.

Presiden China Xi Jinping memerintahkan pasukan militer China untuk berlatih lebih keras dan bersiap untuk pertarungan sampai mati.

Hal itu diutarakan Xi Jinping saat dia memperingatkan militer China untuk bersiap-siap berperang.

Melansir Express.co.uk, Xi Jinping mengatakan kepada para jenderal Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) bahwa dua juta personel pasukan di bawah komando mereka harus berlatih dalam kondisi pertempuran nyata.

Baca juga: China Buat Marah Dunia, Tuduh Virus Corona Berasal dari Negara Ini, Ilmuwan Bantah Habis-habisan

Baca juga: Ini Arti Lambang dan Warna baru PKS, Targetkan 15 Persen Suara di Pemilu 2024

Baca juga: Ini Sumber Foto Syur Selir Raja Thailand yang Bocor, Sineenat Selfie untuk Dikirim ke Sang Raja

Dia mengatakan kepada mereka untuk "tidak takut akan kesulitan" dan "tidak takut mati". Dia mengungkapkan hal tersebut saat berpidato di depan Komisi Militer Pusat China di Beijing.

Xi Jinping juga meminta PLA untuk meningkatkan kesulitan, memperkuat tanggung jawab misi, dan mempercepat transformasi dan peningkatan pelatihan militer.

Pidato yang menggetarkan itu muncul ketika China menghadapi ketegangan yang meningkat dengan AS serta Taiwan di Laut China Selatan dan India di perbatasan Himalaya yang bergejolak.

Pakar militer yang berbasis di Beijing Zhou Chenming mengatakan pidato Xi Jinping dirancang untuk mendorong komandan PLA meningkatkan pelatihan tempur dan membiasakan pasukan militer dengan senjata dan peralatan berteknologi tinggi baru termasuk tank, pesawat terbang, dan kapal perang.

Kapal induk kedua China, Shandong ditambatkan di Dalian pada 2019 sebelum ditugaskan
Kapal induk kedua China, Shandong ditambatkan di Dalian pada 2019 sebelum ditugaskan (wikipedia)

"China menghadapi sejumlah tantangan baik di dalam maupun luar negeri - misalnya, situasi di Selat Taiwan, Laut China Selatan, perbatasan dengan India. Situasi ini telah berubah dalam beberapa tahun terakhir, dan komandan tertinggi China perlu membuat rencana pelatihan strategis yang berwawasan ke depan sehingga pasukannya siap tempur," jelas Zhoud kepada South China Morning Post.

Xi Jinping telah mengawasi peningkatan persenjataan China karena bertujuan untuk selangkah lebih maju dari negara saingannya Rusia dan AS.

Xi Jinping bahkan telah memberikan sanksi militerisasi Laut China Selatan ketika Beijing mencoba untuk menegaskan kekuatan dan pengaruhnya terhadap negara-negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam, Indonesia, Filipina, Taiwan, dan Brunei.

Baca juga: Seribu Hektare Lebih Tanaman Pertanian Warga di Provinsi Jambi Terendam Banjir

Baca juga: Labkesda Kota Jambi Akan Selesai Sepekan Lagi, Desember Ini Sudah Bisa Dipakai

Baca juga: Pengganti Edhy Prabowo Diminta Mencabut Regulasi Ekspor Benur, KIARA: Harus Berani

Kondisi ini telah membawa China ke dalam konflik langsung dengan AS yang sangat sengit menentang ambisi maritim Beijing dan telah berjanji untuk membela Taiwan dan sekutu Indo-Pasifik lainnya jika mereka diserang China.

Awal pekan ini, Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana memperingatkan meningkatnya ketegangan antara China dan AS dapat dengan mudah memicu peningkatan permusuhan.

Lorenzana mengatakan persaingan yang intens antara Beijing dan Washington adalah masalah keamanan utama di kawasan yang bergejolak yang memperingatkan negaranya akan menanggung beban konflik bersenjata.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved