Banjir di Merangin
Banyak Kawasan Banjir di Merangin, Dandim dan Kapolres Cek ke TKP
Banjir yang menggenang sebagian wilayah di enam kecamatan di Kabupaten Merangin berangsur mulai surut, pengungsi masih belum bisa pulang
Penulis: Muzakkir | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO -- Banjir yang menggenang sebagian wilayah di enam kecamatan di Kabupaten Merangin berangsur mulai surut.
Air yang sebelumnya mencapai satu meter lebih, kini berangsur mulai surut. Namun demikian, aktivitas warga masih belum normal dan masyarakat yang mengungsi belum pulang ke rumah.
Banyaknya kawasan yang tergenang banjir membuat Komandan Kodim 042/Sarko Letkol Inf Tommy bersama Kapolres Merangin AKBP Irwan Andy P turun ke lokasi banjir, Selasa (24/11/2020).
Didampingi Danramil Tabir Kapten Kav Mahnun dan Kapolsek Tabir, Dandim menyebut jika saat ini sebagian wilayah Merangin kebanjiran akibat luapan sungai maupun banjir kiriman, dan akibat banjir ini menimbulkan kerugian material samapai saat ini belum tahu jumlah pastinya, masih dalam proses.
Banjir ini seharusnya menjadi perhatian serius bagi seluruh pihak, baik masyarakat maupun pemerintah daerah karena dampak yang di timbulkannya sangat merugikan korban seperti keterbatasan air bersih.
Baca juga: Ada Gelagat Aneh, Tiba-tiba Betrand Peto Sentuh Sang Bunda di Bagian Ini, Sarwendah: Ada Maunya
Baca juga: Membersihkan Ujung Tombak; KPPS dan Ancaman Penyebaran Virus Corona
Baca juga: Tingkah Reino Barack yang Genit Jadi Sorotan Usai Nikahi Syahrini, Foto Ini Tunjukkan Gaya Lucunya
"Kerugian ekonomi, kesehatan serta melumpuhkan aktifitas masyarakat dan korban jiwa terlabih-lebih di saat menghadapi wabah virus covid-19," kata Dandim.
Kodim 0420/Sarko dan Polres Merangin bekerjasama dengan BPBD Kabupaten Merangin akan selalu siap membantu evakuasi warga yang terisolir apabila dalam beberapa hari ini air tidak surut.
Babinsa kata Dandim, akan selalu memantau perkembangan situasi yang ada di wilayah yang terkena banjir dan siaga selama 24 jam di lokasi, saat meninjau lokasi banjir tersebut, Dandim juga memberikan bantuan berupa beras dan bahan pokok lainnya bagi warga yang terkena dampak banjir.
Dandim 0420/Sarko juga berharap agar warga selalu waspada akan datangnya banjir kiriman.
"Bila perlu adakan ronda malam untuk mengontrol debit air yang sewaktu waktu bisa meningkat," imbuhnya.
--
Enam Kecamatan di Merangin Terendam, 73 Titik di Bungo Rawan Bencana
Banjir di Provinsi Jambi kian masif seiring curah hujan beberapa hari terakhir. Di Kabupaten Merangin, banjir sejak Minggu (22/11) terjadi melanda enam kecamatan mengakibatkan ratusan rumah terendam.
Enam kecamatan tersebut adalah Tabir Barat, Tabir Ulu, Tabir Selatan, Tabir Ilir, Margo Tabir dan Nalo Tantan. "Sekarang air masih bertahan. Mudah-mudahan segera surut," kata Syafri, Plt Kaban BPBD Kabupaten Merangin Senin (23/11) sore.
Dia bilang tim yang turun ke lapangan masih melakukan pendataan terkait musibah ini. Hingga saat dikonfirmasi kemarin ia menyatakan belum ada laporan jatuhnya korban jiwa.
Hujan yang turun dalam beberapa waktu terkahir, debit air Sungai Batanghari terus memperlihatkan kenaikan. Pada Senin pagi ketinggian muka air 11,45 meter. Ketinggiannya terus naik menjadi 11,50 meter dan 11,55 meter pada siang dan sore hari.
"Debit air kemungkinan akan terus naik. Karena beberapa hari ini daerah Tebo, Bungo, Merangin dan Kerinci sering terjadi hujan ," kata Syahrudin, petugas pencatat debit air Sungai Batanghari di kawasan Tanggo Rajo, kemarin.
Ia mengingatkan kepada masyarakat Kota Jambi yang berada di pinggiran sungai agar selalu waspada. Diperkirakan kiriman air dari daerah hulu akan sampai ke Kota Jambi sekitar dua sampai tiga hari ke depan.
Adapun di Kabupaten Bungo, beberapa sungai meluap. Kepala BPBD dan Kesbangpol Bungo, Tobroni Yusuf meminta kepada masyarakat yang berada di bantaran sungai atau di kawasan rendah untuk melakukan antisipasi terhadap ancaman bencana.
Pasalnya, beberapa pemukiman penduduk di wilayah aliran Sungai Batang Bungo sudah terendam banjir dengan ketinggian mencapai 2 meter. "Wilayah Kabupaten Bungo ada sebanyak 73 titik di Dusun dan kelurahan yang rawan terjadinya banjir," ungkap Tobroni. Ia menyebut 73 titik tersebut berada di beberapa dusun dan kelurahan di 15 kecamatan.
Tobroni Yusuf juga menyebutkan bahwa pihak BPBD terus siaga untuk melakukan pertolongan terhadap masyarakat yang terkena dampak bencana alam.
Baca juga: Membersihkan Ujung Tombak; KPPS dan Ancaman Penyebaran Virus Corona
Baca juga: Warga Mendahara Diterpa Bencana, Selasa Sore Satu Unit Rumah Ludes Dilalap Si Jago Merah
Baca juga: Hampir 6.000 Anggota KPPS dan Linmas Batanghari Selesai Rapid Test, KPU Antisipasi yang Positif
Kasi Data dan Informasi BMKG Sultan Thaha Jambi, Kurnianingsih mengatakan, musim hujan di Provinsi Jambi masih akan terjadi hingga Desember mendatang.
"Puncak musim hujan itu November-Desember 2020 ini, nanti Januari-Februari 2021, menurun, namun pada Maret-April kembali musim hujan kedua lagi," ungkapnya, saat ditemui di ruang kerjanya kemarin.
"Longsor dan pohon tumbang itu sangat berpotensi sekali di musim hujan, jadi masyarakat harus waspada," ujarnya.
Kata dia, untuk sepekan ke depan potensi hujan ringan, hingga lebat disertai angin kencang akan terjadi hampir menyeluruh di Provinsi Jambi. "Lebih banyak terjadi dari sore hingga malam hari," katanya. (win/zak/cos)