Berita Nasional

SOSOK Ini Bongkar Alasan Dibalik Pencopotan 2 Kapolda, Bukan Terkait Habib Rizieq, Melainkan Pilpres

Buntut pelanggaran Protokol Kesehatan saat kepulangan Habib Rizieq dan acara hajatan dari Imam Besar FPI tersebut, dua kapolda dicopot dari jabatannya

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Monumen Nasional (Monas) dan tidak diperbolehkan di Kawasan Jalan Jenderal Sudirman-Thamrin.
Mantan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kedua kiri) bersama Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin (tengah) Ketua FPI Habib Rizieq Syihab (kedua kanan), Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Bachtiar Nasir (kanan), dan Ulama Abdullah Gymnastiar (kiri) berjabat tangan usai memberikan konferensi pers jelang aksi bela Islam jilid III di Gedung MUI, Jakarta, Senin (28/11/2016). Dalam keterangan pers tersebut Aksi Bela Islam jilid III yang akan digelar pada tanggal 2 Desember (212) hanya akan difokuskan di kawasan TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Buntut pelanggaran Protokol Kesehatan saat kepulangan Habib Rizieq dan acara hajatan dari Imam Besar FPI tersebut, dua kapolda dicopot dari jabatannya.

Bahkan Direktur Eksekutif Pusat Kajian Kebijakan Publik Pemerintah Indonesia (Puskappi) Maizal Alfian menyayangkan pengggantian Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi.

Sebab selama ini kedua jenderal bintang dua tersebut memiliki prestasi dan karir yang sangat bagus.

Maizal berpandangan, ada aroma Pilpres 2024 di balik pencopotan jabatan Nana Sudjana dan Rudy Sufahriadi.

Baca juga: Siapa Sebenarnya Charlie Chaplin? Disebut-sebut Pihak JK Sebagai Dalang Kepulangan Habib Rizieq

Baca juga: Di Palembang Baliho Habib Rizieq Shihab Juga Dicopot, Ini Alasan Kapolrestabes Palembang

Baca juga: Siapa Sebenarnya Sosok Chaplin di Artikel Rudi S Kamri? Disebut Danai Kepulangan Habib Rizieq

“Wilayah Polda Metro Jaya dan Polda Jabar adalah kunci karena memiliki wilayah yang strategis,” kata Maizal berdasarkan keterangannya pada Senin (23/11/2020).

Selain itu, pencopotan jabatan Irjen Nana Sudjana dan Irjen Rudy Sufahriadi sebagai salah satu cara ‘pembersihan’ orang-orang Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Tito yang pernah menjadi Kapolri itu dinilai memiliki kans menjadi calon Presiden RI di ajang Pilpres 2024 mendatang.

Kedua perwira tinggi itu dianggap memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Tito.

Hal ini dilihat dari rekam jejak yang bersangkutan ketika tugas di tubuh Polri.

Nana pernah menjabat sebagai Dirintelkam Polda Jatim pada 2014.

Profil Irjen Nana Sudjana
Profil Irjen Nana Sudjana (Tribun Pontianak)

Selanjutnya pada tahun 2015, Nana menjabat sebagai Wakapolda Jambi, lalu tahun 2016 menjabat sebagai Wakapolda Jawa Barat.

Setelah itu di tahun yang sama menjabat sebagai Dirpolitik Baintelkam Polri saat Tito Karnavian menjabat Kapolri.

Pada tahun 2019, Nana kembali dipromosikan menjadi Kapolda NTB dan akhirnya menjadi Kapolda Metro Jaya pada 20 Desember 2019.

Nana pun sempat disebut-sebut menjadi salah satu calon Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis yang akan pensiun pada Januari 2021.

Sedangkan Irjen Rudy Sufahriadi, pernah bergabung dalam satuan elit pemberantas teroris, Densus 88.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved