Musala Dirubuhkan Jadi Tambang Emas
Emas 4 Kg di Bawah Musala Dusun Nangko, Pemilik Tanah Rumah Ibadah Bongkar untuk Tambang Ilegal
Selain merusak rumah ibadah, aktivitas PETI yang dilakukan di sekitar mushola tersebut juga merusak fasilitas umum seperti bronjong dan jalan setapak
Kondisi sebagian dinding sudah mulai retak.
Namun menurut warga yang kontra terhadap hal tersebut, itu merupakan alasan klasik.
"Mushola itu baru direhab, dakdo retak dak. Itu alasan bae," imbuhnya.
PETI Rusak Fasilitas Umum
Selain merusak rumah ibadah, aktivitas PETI yang dilakukan di sekitar mushola tersebut juga merusak fasilitas umum seperti bronjong dan jalan setapak yang dianggarkan oleh uang rakyat.
"Bronjong la habis, jalan setapak jugo sudah habis. Itu duit negara yang bangun," ungkapnya kesal.
Kapala Desa Kaget
Kepala Desa Tiga Alur, Jon Faizer, saat dikonfirmasi Tribunjambi.com, membantah adanya pembongkaran mushola.
Via ponsel, Jon Faizer mengatakan tidak mengetahui persoalan itu.
"Aku dak tau. Aku di Kerinci. Tengoklah di situ, cek langsung ke lapangan," kata Jon yang kemudian mematikan telepon.
Keterangan tersebut berbeda dengan yang Jon Faizer sampaikan ke beberapa media pada beberapa hari lalu.
Ia membenarkan adanya info mushola dibongkar itu.
“Kalau musala itu benar dibongkar, hanya saja pihak ahli waris sudah ada persiapan ke pihak desa, yang bakal di bangun ulang,” ucapnya kepada media lokal Merangin.
Baca juga: Ini Syarat Guru Honorer Mendapatkan BLT Subsidi Gaji Rp 1,8 Juta
Namun terkait aktivitas PETI di lokasi tersebut, kades tidak mampu membendungnya dan membiarkan karena itu sudah terjadi lama di wilayah desanya dan sejumlah wilayah di Merangin.
“Kalau PETI, kita tidak mampu kita mencegahnya, karena itu sudah persoalan lama," ungkapnya.
