Berita Jambi

Aksi Kamisan Pertama di Jambi Dilakukan di Simpang BI, Usung Jargon 'Jegal Omnibus Law Sampai Gagal'

Beberapa mahasiswa Jambi berdiri dan berkumpul di tengah-tengah perempatan Simpang BI, Telanaipura, Kota Jambi.

Penulis: Monang Widyoko | Editor: Nani Rachmaini
SUMBER FOTO: Monang Widyoko
Beberapa mahasiswa Jambi berdiri dan berkumpul di tengah-tengah perempatan Simpang BI, Telanaipura, Kota Jambi, Kamis (12/11/2020).  

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Beberapa mahasiswa Jambi berdiri dan berkumpul di tengah-tengah perempatan Simpang BI, Telanaipura, Kota Jambi, Kamis (12/11/2020). 

Mereka menggunakan kostum serba hitam serta membawa payung hitam dalam aksinya.

Tidak lupa mereka membawa spanduk bertuliskan beberapa tuntutannya, yang salah satunya adalah tolak omnibuslaw jegal sampai gagal.

Imam, satu dari peserta aksi mengatakan, aksi ini akan dilakukan pada Kamis di setiap minggunya. Ia juga berujar bahwa aksi mereka ini merupakan aksi pertama di Jambi.

"Aksi ini merupakan bentuk kekecewaan kami terhadap pemerintah."

Baca juga: Perhutanan Sosial di Provinsi Jambi Kini Seluas Lebih 200 Ribu Hektare

Baca juga: VIDEO: Terpojok Pencuri di Kota Jambi Ini Lepaskan Tembakan Ke Arah Warga, Isman Nyaris Kena Tembak

Baca juga: Chord Kunci Gitar dan Lirik Lagu Begitu Indah - Padi, Karena dia begitu indah

"Mereka seakan abai akan hak-hak dasar kita sebagai manusia, seperti hak untuk hidup, bekerja, mendapatkan kehidupan yang layak, mendapatkan pendidikan, dan hak-hak penting lainnya," katanya, Kamis (12/11/2020) sore. 

"Kami juga mempertanyakan masih banyaknya tindakan-tindakan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), seperti yang terjadi pada aktivis."

"Mereka diculik, dibungkam, diancam, bahkan ancaman yang mereka terima sampai pada ancaman pembunuhan," bebernya.

Ia juga mengatakan pelanggaran HAM di Indonesia terjadi juga pada sektor korporasi, baik itu milik negara maupun swasta. 

"Masih banyaknya warga kita yang terkena penggusuran dari para pengusaha."

"Seperti penggusuran tanah petani, pengusiran paksa masyarakat setempat, kriminalisasi, intimidasi, dan masih banyak lagi," tambah Imam.

Selain kasus-kasus tadi peserta aksi juga mendesak agar pemerintah menyelesaikan kasus-kasus HAM yang belum terselesaikan sampai sekarang, terutama kasus HAM di Jambi.

Kemudian juga mendesak agar pemerintah tidak lagi melakukan pelanggaran HAM.

"Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih peduli dan tidak membiarkan segala bentuk tindakan kejahatan yang mengarah ke HAM."

"Kami akan terus beraksi untuk membakar semangat masyarakat Jambi dalam menegakan HAM," tutupnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved