Pilpres Amerika Serikat

HASIL Pilpres AS: Donald Trump Mengamuk, Joe Biden Bakal Ambil Alih Gedung Putih dan Memperbaiki AS

Bahkan, dia tidak membuat sesi tanya jawab dan tidak mempersilakan wartawan mengajukan pertanyaan setelah dia berpidato.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
ist
Joe BIden dan Donald Trump 

TRIBUNJAMBI.COM – Tak terima dengan hasil perhitungan suara Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS), Calon presiden (capres) Amerika Serikat ( AS) petahana dari Partai Republik Donald Trump marah.

Bahkan, tidak cuma kesal saja, Donald Trump sampai mengeklaim dirinya telah dicurangi dalam pilpres AS.

Dia mengamuk dan menyembur dengan klaim-klaimnya yang tidak berdasar ketika penghitungan suara pilpres AS menunjukkan saingannya, capres dari Partai Demokrat Joe Biden, semakin mendekati kemenangan.

"Mereka mencoba mencuri pemilu," kata Trump dalam pernyataan di Gedung Putih pada Kamis (5/11/2020) malam waktu setempat, dua hari setelah pemungutan suara pemilu AS ditutup.

Baca juga: Detik-detik Joe Biden Dapatkan Kursi Presiden AS, Hanya Butuh 6 Suara Lagi, Berikut Hasil Pilpres AS

Baca juga: Trump Ngamuk-ngamuk di Twitter Merasa Dicurangi di Pilpres AS, Greta Thunberg: Sangat Konyol

Baca juga: Pilpres AS 2020 Pecahkan Rekor Gemilang, Joe Biden Hampir Menang, Suaranya Melebihi Barack Obama

Donald Trump akan ajukan gugatan ke Mahkamah Agung karena merasa dicurangi di Pilpres AS
Donald Trump akan ajukan gugatan ke Mahkamah Agung karena merasa dicurangi di Pilpres AS (Politico)

Tanpa memberikan bukti, Trump berpidato selama hampir 17 menit untuk membuat semacam pernyataan yang menghasut tentang proses demokrasi di "Negeri Uncle Sam” yang belum pernah terdengar sebelumnya dari seorang presiden AS.

Bahkan, dia tidak membuat sesi tanya jawab dan tidak mempersilakan wartawan mengajukan pertanyaan setelah dia berpidato.

Menurut Trump, Partai Demokrat menggunakan suara ilegal untuk mencuri pemilihan dari kubunya sebagaimana dilansir dari AFP.

“Kalau kalian menghitung suara legal, saya menang dengan mudah. Mereka (Partai Demokrat) mencurangi pemilu, dan kami tidak akan membiarkannya terjadi,” klaim Trump.

Pidato Trump tersebut merupakan kemunculan pertama Trump di depan media setelah malam pemilu berakhir pada Selasa (3/11/2020) malam.

Keluhan Trump tersebut secara khusus mengkritik integritas pemungutan suara yang melalui mail-in ballot alias pemungutan suara dengan layanan pos AS.

Pergeseran pemungutan suara melalui mail-in ballot tahun ini mencerminkan keinginan pemilih untuk menghindari risiko terpapar Covid-19 di tempat pemungutan suara (TPS).

Namun, Trump sering menyangkal keseriusan virus dan mengatakan kepada pendukungnya untuk tidak tidak memilih melalui mail-in ballot.

Oleh karena itu, jauh lebih sedikit simpatisan Partai Republik dan pendukung Trump yang memanfaatkan opsi mail-in ballot dibandingkan dengan Demokrat.

Beberapa jaringan televisi arus utama AS memotong siaran langsungnya di tengah-tengah pidato Trump, salah satunya adalah MSNBC.

MSNBC memilih menghentikan siaran langsung pidato Trump dengan kebutuhan untuk memperbaiki klaim palsu sang presiden.

Biden makin dekat ke Gedung Putih

Pernyataan Trump tersebut terlontar ketika beberapa negara bagian belum rampung menghitung surat suara, tetapi hasil sementara pilpres AS menunjukkan Biden semakin mendekati kursi kepresidenan AS.

Biden hanya membutuhkan kemenangan di Arizona dan Nevada untuk dapat melenggang ke Gedung Putih.

Sedangkan Trump masih harus memenangi sejumlah negara bagian, seperti Pennsylvania, Georgia, Nevada, dan Arizona, agar bisa mempertahankan jabatannya.

Dalam komentarnya kepada wartawan di kampung halamannya di Wilmington, Delaware, Biden mengatakan firasatnya semakin baik.

"Kami yakin, saat penghitungan selesai, saya dan Senator (Kamala) Harris (cawapres yang diusung Biden) akan dinyatakan sebagai pemenang," ujar Biden.

Kandidat Presiden dari Partai Demokrat Joe Biden berbicara ketika Senator AS dan kandidat Wakil Presiden, Kamala Harris, melihat Chase Center di Wilmington, Delaware pada 4 November 2020. Kehidupan pribadi Joe Biden dipenuhi tragedi, istri dan putrinya tewas kecelakaan, dan anak laki-lakinya meninggal karena kanker.
Kandidat Presiden dari Partai Demokrat Joe Biden berbicara ketika Senator AS dan kandidat Wakil Presiden, Kamala Harris, melihat Chase Center di Wilmington, Delaware pada 4 November 2020. Kehidupan pribadi Joe Biden dipenuhi tragedi, istri dan putrinya tewas kecelakaan, dan anak laki-lakinya meninggal karena kanker. (JIM WATSON / AFP)

Biden, yang telah berjanji untuk menyembuhkan negara yang dirusak oleh empat tahun kekuasaan Trump, mengimbau rakyat AS terutama pendukungnya untuk tetap tenang.

"Prosesnya sedang bekerja. Penghitungannya akan segera selesai. Kita akan mengetahuinya,” kata Biden.

Semua tentang Pennsylvania?

Di Georgia, Trump unggul tipis dengan selisih kurang dari 3.500 suara dari Biden.

Dengan 98 persen surat suara yang sudah dihitung, Trump dan Biden menunggu hasil akhir. Di Arizona dan Nevada, Biden mempertahankan keunggulannya untuk sementara.

Jika Biden memenangi kedua negara bagian itu, praktis dia akan memperoleh 270 electoral vote (suara elektoral) dan mengambil alih Gedung Putih.

Tetapi potongan terbesar dari teka-teki itu adalah Pennsylvania, di mana keunggulan awal Trump lagi-lagi terus terkuras setelah petugas menghitung suara dari mail-in yang baru saja masuk.

Menurut penghitungan Fox News dan Associated Press, Biden unggul dengan 264 suara elektoral dengan masuknya Arizona di kubu capres dari Partai Demokrat tersebut.

Kalau Arizona tidak dimasukkan ke dalam wilayah yang dimenangi oleh Biden, maka mantak Wakil Presiden tersebut memperoleh 253 suara elektoral.

Baca juga: Berprofesi Jadi Tukang Gali Sumur, Baim Juga Curi Tiga Motor dan Bongkar Rumah Warga Kota Jambi

Baca juga: Kadis Tanaman Pangan dan Holtikultura Muarojambi Panggil Distributor Pupuk, Terkait Masalah Ini

Baca juga: Rapat Mengenai Upah Minimum Kota Jambi Masih Deadlock, Pekerja Ngotot Ingin Tetap Naik

Jika Biden mengambil alih Pennsylvania, dia akan meraup 20 suara elektoral vote tambahan dan akan langsung menggamit 273 suara elektoral kalau saja tiba-tiba kehilangan Arizona.

Dengan lebih dari 325.000 surat suara tersisa, pejabat yang mengawasi pemilihan di Pennsylvania, Kathy Boockvar, mengatakan kepada pers bahwa dia tidak dapat memberikan perkiraan untuk penghitungan lengkap.

"(Gap-nya) sangat dekat di Pennsylvania, kan? Jadi itu berarti butuh waktu lebih lama untuk benar-benar melihat siapa pemenangnya,” Kata Boockvar.

Hasil terbaru menunjukkan keunggulan Trump di negara bagian tersebut menyusut menjadi sekitar 61.000 suara atas biden.

Trump coba hentikan penghitungan

Tim Kampanye Trump terus berkeras bahwa Trump bakal menang. Mereka mengklaim bahwa surat suara dari pendukung Trump banyak yang tidak dihitung.

Tetapi fokus Trump yang luar biasa adalah mengklaim dengan tanpa bukti bahwa dia adalah korban penipuan massal.

Trump mengumumkan kemenangan sebelum waktunya pada Rabu (4/11/2020) dan mengancam akan mencari intervensi Mahkamah Agung untuk menghentikan penghitungan suara.

Sejak itu, timnya menyebar ke seluruh negara bagian, menantang hasil penghitungan suara di pengadilan, dan mengadakan serangkaian konferensi pers di mana para pendukung mengajukan tuduhan penyimpangan.

"HENTIKAN PENGHITUNGAN!" Trump menulis di akun Twitter-nya pada Kamis (5/11/2020) pagi waktu setempat.

Sementara Trump menuntut penghitungan dihentikan di Georgia dan Pennsylvania, tempat dia unggul tipis, para pendukung dan tim kampanyenya berkeras agar penghitungan surat suara berlanjut di Arizona dan Nevada, tempat dia membuntuti Biden.

Baca juga: Panjang Runway Bandara Sultan Thaha Bertambah Jadi 2602 X 45 M, Bisa Maksimal Angkut Kargo

Baca juga: Ustadz Syafiq Risa Basalamah Dukung Boikot Barang Perancis : Dibeli Terus Dibakar Tidak Urusan

Baca juga: Harga Emas Spot Melonjak 2,3%, Prospek Kemenangan Joe Biden ?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Update Pilpres AS: Biden Dekati Angka Keramat, Trump Mengamuk", Klik untuk baca:
https://www.kompas.com/global/read/2020/11/06/092742870/update-pilpres-as-biden-dekati-angka-keramat-trump-mengamuk?page=all

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved