Keluarga Hari LIDA
Setelah Hari LIDA Terkenal, Ayah-Ibunya Kedatangan Banyak Tamu dan Hadiah
Karier Hari Putra atau Hari LIDA mulai menanjak selepasnya dari ajang pencarian bakat Liga Dangdut Indonesia. Pria asal Seberang Kota Jambi ini mulai
Penulis: Monang Widyoko | Editor: Nani Rachmaini
"Jadi kami berfikir, begini ternyata rasanya punya anak jadi artis," kata ayah Hari.

Karena Hari dari awal masuk Liga Dangdut Indonesia pada Januari 2020 dan belum bisa pulang ke Jambi hingga sampai saat ini, ayah dan ibu Hari menyampaikan harapan mereka untuk Hari di Jakarta.
"Harapan kami ya Hari di sana sehat-sehat terus, jangan terlalu capek."
"Bisa jaga pergaulan di Jakarta. Tahu sendiri di ibukota itu bagaimana. Kemudian rajin salat."
"Yang terpenting jaga etika. Tetaplah menjadi Hari seperti biasanya," tutup mereka kepada Tribunjambi.com.
Hari LIDA Jambi Mulai Kebanjiran Job, Curhat Sang Ayah, Sudah 11 Bulan Gak Bisa Ketemu
Hari Putra atau lebih dikenal sebagai Hari LIDA, merupakan satu peserta ajang pencarian bakat Liga Dangdut Indonesia, dan mendapatkan juara 3 dari lomba itu.
Setelah dari ajang pencarian bakat tersebut, Hari menjadi kebanjiran job, baik itu menyanyi maupun akting.
Hal ini disampaikan oleh Burhanudin (49) ayahanda Hari dan Ratu Mas Fatmawati (47) ibunda Hari, yang ditemui oleh Tribunjambi.com di kediamannya di kawasan Tanjung Raden, Danau Teluk, Seberang Kota Jambi.
Hari yang di rumahnya lebih akrab disapa Ayi ini, sudah 11 bulan tidak bertemu dengan orang tuanya.
Selain ia disibukan dengan kontrak bernyanyi, akting, dan sebagainya, pandemi juga menghambat kepulangannya.
"Dari Januari 2020 ini ia berangkat ke Jakarta dan sampai kini ia belum bisa pulang. Ayi itu sudah ingin pulang ke Jambi setelah lebaran lalu, tapi tidak bisa," ujar Fatmawati, Rabu (4/11/2020).
"Kalau pun pulang dia hanya bisa di rumah sekitar dua hari saja. Karena selebihnya ia harus karantina di Jambi dan juga di Jakarta. Jadi waktu liburannya hanya habis dikarantina."
Burhanudin (49) ayahanda Hari dan Ratu Mas Fatmawati (47) ibunda Hari, yang ditemui oleh Tribunjambi.com di kediamannya di kawasan Tanjung Raden, Danau Teluk, Seberang Kota Jambi. (SUMBER FOTO: Monang Widyoko)
"Akhirnya kami meminta dia untuk bersabar menunggu waktu yang tepat untuk pulang," jelasnya.
Hari dan keluarga pun hanya bisa saling sapa melalui jaringan online.