Berita Internasional
Bocor Percakapan Presiden Prancis & Putra Mahkota Abu Dhabi di Telepon, Bahas Kekerasan & Isu Agama
Pernyataan tersebut sebagai tanggapan atas dua insiden penyerangan yang diduga terkait isu agama dalam kurun waktu sebulan terakhir di Prancis.
TRIBUNJAMBI.COM - Umat Muslim di dunia merasa tersakiti hatinya atas pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang dinilai telah menyinggung Nabi Muhammad.
Pernyataan tersebut sebagai tanggapan atas dua insiden penyerangan yang diduga terkait isu agama dalam kurun waktu sebulan terakhir di Prancis.
Bahkan, Putra Mahkota Abu Dhabi Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan turut mengecam kekerasan terkait isu agama yang baru-baru ini terjadi di negara Emmanuel Macron tersebut.
Dilansir Tribunjambi.com dari TribunWow.com, hal itu disampaikannya melalui sambungan telepon kepada sang presiden baru-baru ini.
Baca juga: Presiden Macron Akhirnya Sadar, Klarifikasi Soal Kartun Nabi Muhammad yang Buat Umat Islam Marah
Baca juga: Isi Percakapan Bocor, Putra Mahkota Abu Dhabi Telepon Presiden Macron Jelaskan Sosok Nabi Muhammad
Baca juga: PM Kanada, Justin Trudeau Sentil Habis Presiden Prancis Macron: Kebebasan Berekspresi Ada Batasnya
Dalam sambungan telepon dengan Macron itu, Sheikh Mohamed mengutuk aksi terorisme tersebut yang terjadi di Prancis.
Ia menyampaikan belasungkawa terhadap korban jiwa dalam penyerangan itu dan berharap korban-korban luka segera diberikan kesembuhan.
"Aksi kekerasan yang kejam ini tidak sesuai dengan ajaran dan prinsip-prinsip yang diajarkan semua agama, yang selalu menjunjung tinggi perdamaian, toleransi, cinta kasih, dan kemanusiaan," tegas Sheikh Mohammed, dikutip dari situs kantor berita UEA WAM, Minggu (1/11/2020).
Selain itu, Sheikh Mohamed menekankan penolakan terhadap ujaran kebencian.

"(Ujaran kebencian) menimbulkan dampak negatif dan berbahaya dalam relasi antarumat manusia di berbagai negara dan kepercayaan, dan hanya memberikan keuntungan pada mereka yang ekstremis," jelas sang putra mahkota.
Sheikh Mohamed turut angkat bicara tentang insiden kekerasan berbasis agama yang terjadi di Prancis.
"Nabi Muhammad merepresentasikan kesucian bagi seluruh umat Muslim, dan tidak ada kondisi apapun yang dapat membuat Nabi Muhammad dihubungkan dengan kekerasan atau politisasi," tegas Deputi Komandan Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA ini.
Sebagai perwakilan dari negara dengan mayoritas pemeluk Islam, Sheikh Mohamed menjelaskan pentingnya toleransi dan kerja sama di komunitas dunia.
Selain itu, Sheikh Mohamed juga menyampaikan persahabatan yang erat tetap terjalin di antara kedua belah negara.
Diketahui sebelumnya terjadi pemenggalan seorang guru sejarah di Prancis, Samuel Paty.
Baca juga: Login PLN.go.id, Dapatkan Token Listrik Gratis Bulan November dan Subsidi 50 Persen
Baca juga: 8 Buah Ini Bisa Bantu Turunkan Berat Badan - Buah Beri, Pisang hingga Jeruk Bali Merah
Baca juga: Satpol PP Batanghari Gelar Operasi Yustisi, Hasilnya Banyak yang Tidak Terapkan Protokol Kesehatan
Pemenggalan itu terjadi tidak lama setelah ia menunjukkan karikatur Nabi Muhammad di kelas yang membahas materi kebebasan berpendapat.