Isi Percakapan Bocor, Putra Mahkota Abu Dhabi Telepon Presiden Macron Jelaskan Sosok Nabi Muhammad

Putra Mahkota Abu Dhabi Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan mengecam kekerasan terkait isu agama yang terjadi di Prancis.

Editor: Teguh Suprayitno
Reuters/Aljazeera.com
Presiden Perancis Emmanuel Macron kecam pemenggalan kepala guru sejarah. 

Isi Percakapan Bocor, Putra Mahkota Abu Dhabi Telepon Presiden Macron Jelaskan Sosok Nabi Muhammad

TRIBUNJAMBI.COM-Putra Mahkota Abu Dhabi Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan mengecam kekerasan terkait isu agama yang terjadi di Prancis. 

Aksi kekerasan terjadi setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron mengeluarkan pernyataan kontroversial.

Presiden Macron dinilai telah menyinggung Nabi Muhammad SAW dan memantik kemarahan umat Islam di belahan dunia.

Pernyataan Macron terus berlanjut menanggapi dua insiden penyerangan yang diduga terkait isu agama dalam kurun waktu sebulan terakhir di Prancis.

Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikannya melalui sambungan telepon kepada sang presiden.

Baca juga: ISIS Bangkit Lagi, Universitas Kabul Mendadak Diserbu Kelompok Garis Keras, 22 Orang Tewas

Dalam sambungan telepon dengan Macron, Sheikh Mohamed mengutuk aksi terorisme tersebut di Prancis.

Ia menyampaikan belasungkawa terhadap korban jiwa dalam penyerangan itu dan berharap korban-korban luka segera diberikan kesembuhan.

"Aksi kekerasan yang kejam ini tidak sesuai dengan ajaran dan prinsip-prinsip yang diajarkan semua agama, yang selalu menjunjung tinggi perdamaian, toleransi, cinta kasih, dan kemanusiaan," tegas Sheikh Mohammed, dikutip dari situs kantor berita UEA WAM, Minggu (1/11/2020).

Selain itu, Sheikh Mohamed menekankan penolakan terhadap ujaran kebencian.

Warga Palestina membakar bendera Perancis selama protes terhadap publikasi kartun Nabi Muhammad SAW di Perancis dan komentar oleh Presiden Perancis Emmanuel Macron, di Ramallah, pada 30 Oktober 2020.
Warga Palestina membakar bendera Perancis selama protes terhadap publikasi kartun Nabi Muhammad SAW di Perancis dan komentar oleh Presiden Perancis Emmanuel Macron, di Ramallah, pada 30 Oktober 2020. (ABBAS MOMANI / AFP)

"(Ujaran kebencian) menimbulkan dampak negatif dan berbahaya dalam relasi antarumat manusia di berbagai negara dan kepercayaan, dan hanya memberikan keuntungan pada mereka yang ekstremis," jelas sang putra mahkota.

Sheikh Mohamed turut angkat bicara tentang insiden kekerasan berbasis agama yang terjadi di Prancis.

"Nabi Muhammad merepresentasikan kesucian bagi seluruh umat Muslim, dan tidak ada kondisi apapun yang dapat membuat Nabi Muhammad dihubungkan dengan kekerasan atau politisasi," tegas Deputi Komandan Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA ini.

Baca juga: ILC TV One Nanti Malam Seru, Karni Ilyas Kupas Tuntas UU ITE, Polri dan Nama Baik Presiden Jokowi

Sebagai perwakilan dari negara dengan mayoritas pemeluk Islam, Sheikh Mohamed menjelaskan pentingnya toleransi dan kerja sama di komunitas dunia.

Selain itu, Sheikh Mohamed juga menyampaikan persahabatan yang erat tetap terjalin di antara kedua belah negara.

Halaman
123
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved