Berita Merangin
Ribuan Pelaku UMKM di Merangin Daftar Program BPUM
Mereka yang mendaftar ini merupakan UMKM yang terdampak Covid-19 dengan modal usaha dibawah Rp 25 juta.
Penulis: Muzakkir | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Ribuan masyarakat Kabupaten Merangin mendaftar Program Bantuan Presiden Usaha Mikro (BPUM) di Dinas Koperasi dan UKM Merangin.
Mereka yang mendaftar ini merupakan UMKM terdampak Covid-19 dengan modal usaha dibawah Rp 25 juta.
Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM Merangin Amir Tamsil menyebut, pelaku usaha ini sudah mendaftar ke dinas sejak awal Oktober lalu.
Menurut Amir, program BPUM ini merupakan bantuan dari presiden yang disalurkan melalui Bank BRI. Saat ini, program ini sudah tahap kedua.
Baca juga: KSBI Jambi: Jika Melihat Inflasi, UMP Harusnya Naik Rp 83 Ribu
Baca juga: 1 Pengendara Moge Ditetapkan Jadi Tersangka Pengeroyok Dua Anggota Kodim, Total 5 Orang
Baca juga: VIDEO Pria Ini Menyesal Jual Satu Ginjalnya di Pasar Gelap Demi Beli IPhone
Ditahap awal lalu, ada 1.600 UMKM di Merangin yang mendaftarkan diri untuk mengikuti program ini.
Dari 1.600 itu, yang sudah cair sekitar 420 orang. Nah ditahap kedua ini, dirinya memprediksi jika lebih banyak UMKM yang mendaftar.
"Diprediksi lebih banyak dari yang sebelumnya. Sebelumnya ada 1.600 UMKM," kata Amir Tamsil.
Menurut Amir, di Kabupaten Merangin jumlah UMKM sebayak 3.900, itu tersebar di seluruh kecamatan dalam Kabupaten Merangin.
Dari jumlah itu, artinya masih sangat banyak sekali UMKM yang belum mendapatkan bantuan dana BPUM tersebut.
"Kita berharap semua yang ngurus berkasnya dapat," kata Amir lagi.
Namun demikian, mereka tidak bisa memastikan apakah semua yang mengurus berkas akan dapat bantuan tersebut apa tidak, sebab yang melakukan seleksi adalah tim dari pusat. Daerah hanya menyampaikan datanya saja.
"Kita terima berkas dari masyarakat, kemudian kita upload kesitus resminya dan merekalah yang memverifikasinya. Jika seandainya UMKM itu dapat, tim pusat lah yang menghubunginya. Makanya diwajibkan ada nomor Handphone," pungkasnya.