VIDEO: Seram, Vasily Blokhin Ini Algojo Legal Paling Aktif, Produktifitasnya 1 Orang per 3 Menit

Pria ini memiliki profesi resmi yang tak semua orang berani melakukannya. Dia adalah algojo, alias orang yang tugasnya menjalankan eksekusi mati.

Editor: Nani Rachmaini

TRIBUNJAMBI.COM - Pria ini memiliki profesi resmi yang tak semua orang berani melakukannya. 

Dia adalah algojo, alias orang yang tugasnya menjalankan eksekusi mati.

Catatan eksekusi mati yang dilakukan algojo legal ini juga tak main-main, sampai dijuluki algojo legal paling produktif di dunia.

Dia adalah Vasily Mikhailovich Blokhin atau dikenal dengan nama Vasily Blokhin.

Baca juga: Hobi Keliling Indonesia, Hanifah Akhirnya Buka Usaha Kuliner Nasi Goreng Kambing di Sarolangun

Baca juga: VIDEO Hari Ini dalam Sejarah: Uni Soviet Meledakkan Tsar Bomba, Bom Nuklir Terdahsyat Sepanjang Masa

Baca juga: Berita Bohong, Pemilik Sim C Bakal Dapat Bantuan Rp 900 Ribu, Begini Kenyatannya, Tak Seperti Itu

Ia adalah algojo kelahiran 1885 paling produktif di dunia.

Vasily Blokhin tercatat telah mengeksekusi puluhan ribu tahanan dengan tangannya sendiri. Termasuk 7.000 tahanan perang asal Polandia selama pembantaian Katyn pada 1940 silam.

Dikutip Tribunnewswiki dari Rare Historical Photos, Vasily Blokhin merupakan anggota Narodnyy Komissariat Vnutrennikh Del (NKVD) atau Komisariat Rakyat untuk Urusan Dalam Negeri.

Ilustrasi algojo dalam kisah kelam G30 S PKI
Ilustrasi algojo (Via Tribun Kaltim)

NKVD berada di bawah naungan Partai Komunis Se-Uni Soviet atau Bolshevik.

NKVD pada masa tersebut dikenal sebagai semacam polisi rahasia yang dikenal melakukan penindasan politik pada masa kepemimpinan Josef Stallin.

Vasily Blokhin didapuk sebagai algojo resmi NKVD yang bertugas mengeksekusi para perwira Polandia di kamp Ostashkov, Tver Oblast, Rusia.

Penunjukkan Vasily Blokhin sebagai algojo tersebut dilakukan sendiri oleh Joseph Stallin.

Oleh karena itu Vasily Blokhin secara pribadi melakukan eksekusi berdasarkan perintah Stallin.

Termasuk dalam 'pembantaian besar-besaran Stallin' pada 1930, Vasily Blokhin membunuh puluhan ribu pria dan wanita.

Sudah menjadi hal yang wajar ketika NKVD menyerahkan segala bentuk pembersihan dan pembantaian kepada Vasily Blokhin.

Pelaksanaan eksekusi para tahanan Polandia oleh Vasily Blokhin

Vasily Blokhin bersama 30 anggota NKVD dari Moscow, kebanyakan adalah para pengemudi dan penjaga penjara.

Tim tersebut tiba di sebuah penjara NKVD di Kalinin, Tver.

Vasily Blokhin kemudian menuju sebuah ruangan dalam sebuah sel penjara kedap suara yang memiliki saluran pembuangan air semacam selokan kecil.

Dirinya kemudian mengenakan seragam khusus berupa topi dan apron kulit, serta sarung tangan yang memiliki panjang hingga siku.

Dalam ruangan tersebut juga terdapat sebuah meja tempat meletakkan koper berisi beberapa pucuk pistol jenis Walther PPK yang dibutuhkan Vasily Blokhin.

Vasily Blokhin dalam setiap aksinya selalu menggunakan pistol Walther PPK miliknya sendiri, dan tidak akan memakai senjata lainnya.

Ketika identitas para tahanan diketahui, mereka akan dibawa ke ruangan dimana Vasily Blokhin berada.

Dikatakan oleh seorang penjaga, seseorang akan memegangi lengan si tahanan malang untuk mempermudah Vasily Blokhin mengeksekusinya.

Vasily Blokhin kemudian menembakkan peluru tepat di pangkal tengkorak korbannya.

Vasily Blokhin bekerja dengan sangat cepat dan efisien.

Dirinya sukses menghabisi rata-rata 1 orang korban per 3 menit dalam satu sesi eksekusi yang berlangsung selama 10 jam pada malam hari.

Eksekusi selalu dilakukan setiap malam agar jasad para korban dapat dibuang di kegelapan malam.

Jumlah pasti korban pembantaian di tangan Vasily Blokhin memang belum sepenuhnya dapat dibuktikan.

Namun para sejarawan mencatat terdapat sekitar 7.000 orang dalam periode waktu 28 hari eksekusi.

Angka tersebut membuat Vasily Blokhin sebagai algojo legal paling produktif sepanjang sejarah dunia.

Prestasi tersebut membuat Vasily Blokhin kerap dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi.

Namun setelah Stallin wafat, Vasily Blokhin kehilangan 'pekerjaan spesialnya' tersebut.

Vasily Blokhin tercatat meninggal dunia pada 1955 karena bunuh diri dan dimakamkan di Novodevichy Cemetery.

Pada akhir 1960-an setelah era Khrushchev berakhir, Vasily Blokhin mendapatkan beberapa medali dan gelar.

1. Memiliki makam yang layak

Vasily Blokhin mendapatkan makam yang layak untuk peristirahatan terakhirnya.

Namun tidak demikian dengan para korban pembantaian yang dibunuh di tangan Vasily Blokhin.

2. Ambisi Vasily Blokhin

Vasily Blokhin memiliki ambisi dengan menargetkan kuota eksekusi 300 orang per malam.

Vasily Blokhin juga merancang cara eksekusi paling efisien, termasuk desain ruang pembantaian yang digunakan olehnya.

3. Alasan menggunakan pistol Walther PPK

Pada masa tersebut para perwira Soviet lainnya banyak ditemui menggunakan senjata Soviet TT-30.

Menurut Vasily Blokhin senjata jenis tersebut terlalu berat digunakan untuk mengeksekusi banyak orang tiap malam.

Vasily Blokhin merasa tingkat recoil pistol jenis Walter lebih rendah dibanding senjata lainnya.

Pada masa tersebut pistol Walther memang disediakan secara legal berkat kerja sama antara Soviet dengan Nazi Jerman.

4. Kuburan massal

Setiap malam, NKVD menggali sekitar 8X10 meter parit untuk mengubur para korban eksekusi.

Parit yang digunakan sebagai kuburan massal tersebut akan ditutup sebelum matahari terbit.

5. Lakukan eksekusi tiap malam

Vasily Blokhin dan tim melakukan eksekusi tanpa hanti setiap malam selama 10 jam tanpa henti.

Setelah pekerjaan selesai, Vasily Blokhin dan tim akan menikmati vodka bersama.

5. Mendapat bayaran langsung dari Stallin

Pada 27 April 1940, Vasily Blokhin mendapatkan bayaran langsung dari Joseph Stallin sebagai apresiasi atas pekerjaannya.

Bayaran tersebut diterima Vasily Blokhin setiap bulan.

6. Soviet sempat tidak mengaku

Pemerintah Soviet akhirnya mengakui kejahatan perang yang dilakukan oleh para polisi rahasia Soviet dalam pembantaian Katyn pada 1990.

Awalnya Soviet hendak menyembunyikan kenyataan tersebut dan menuduh Jerman yang melakukannya.

Tuduhan tersebut kemudian dapat dibuktikan salah oleh Jerman dan melakukan penelitian di kuburan massal korban pembantaian [ada 1943.

Baca juga: Kejari Muarojambi Panggil Ahli Untuk Perkara Dugaan Korupsi Dana Desa Sponjen

Baca juga: BREAKING NEWS: Polda Bantah Bubarkan Deklarasi KAMI Jambi, Kabid Humas: Itu Tim Gugus Tugas Covid-19

Baca juga: Deklarasi Hotman Paris Membantu Jokowi Perihal UU Cipta Kerja: Saya siap membantu pak Jokowi !

SUMBER TRIBUNNEWS, JUDUL: Kisah-vasily-blokhin-algojo-legal-paling-produktif-dunia-dan-sanggup-eksekusi-1-orang-tiap-3-menit

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved