UU Cipta Kerja
Begini Reaksi Mahfud MD Saat Publik Bandingkan Jokowi dengan SBY Soal Hadapi Demonstrasi
Polisi menangkap sejumlah tokoh elite KAMI yang dianggap sebagai provokator dalam sejumlah aksi yang berakhir ricuh.
"Ini cerita klasik ini. Mereka ingin dapatkan kredit, tetapi dengan cara merusak nama baik orang lain, menjatuhkan orang lain, meskipun belum tentu berhasil cara-cara itu," papar SBY.
"Saya tahu. Mengapa saya tahu? Karena ketika ada seseorang yang membawa berita itu kepada pemimpin kita, presiden kita, ada juga saksinya di situ yang kaget sekali dan belakangan setelah lewat prahara itu, dia menyampaikan kepada saya," sambung SBY.
Menurut SBY, seseorang yang memfitnah dirinya dihadapan Presiden, rupanya meminta bawahannya untuk melengkapi bukti-bukti keterlibatan SBY dalam aksi 411 dan tidak ketemu buktinya.
Setelah mendapatkan informasi ada yang fitnah dirinya dan tahu pelakunya, SBY mengaku langsung mendatangi Wiranto, yang saat itu menjabat sebagai Menko Polhukam.
Saat bertemu Wiranto, SBY menanyakan kebenaran kabar ada seseorang yang memfitnah dirinya dengan menyampaikan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wiranto membenarkan.
Setelah bertemu Wiranto, SBY juga menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla pada saat itu, untuk menanyakan hal yang sama.
"Pak JK juga membenarkan. Tentu tidak etis kalau saya bertanya, Pak Jokowi percaya tidak ya dengan itu semua," ucap.
Baca juga: Lowongan Kerja Perbankan di Bank BNI, CIMB Niaga dan Bank Danamon, Simak Informasinya
Baca juga: Lowongan Kerja PT Angkasa Pura Retail dan PT Angkasa Pura Logistik untuk Lulusan D3 dan Lulusan S1
Baca juga: Lowongan kerja Perusahaan Swasta Oktober 2020, Simak Posisi yang Dibutuhkan Hingga Informasi Gaji
Selang beberapa bulan, SBY memiliki kesempatan bertemu Presiden Jokowi pada 2017, pertemuan tersebut dimanfaatkan untuk mengklarifikasi informasi yang didapatnya.
"Saya tanya, apakah benar ada berita seperti itu. Pak Jokowi dengan hati-hati menjawab pada waktu itu, ya saya kan tidak semudah itu Pak SBY percaya tetapi saya sudah mengerti kok semuanya," ujarnya.
"Lalu saya sampaikan. Ini perlu saya sampaikan kepada saudara-saudara saya, rakyat Indonesia, saya sampaikan kepada beliau presiden kita Pak Jokowi," papar SBY.
"Kalau saya dituduh ingin merusak negara, ingin mengganggu negara, sedih loh pak saya, sakit hati saya Pak Jokowi," sambungnya.
SBY mengaku akan menulis siapa pihak yang memfitnah dirinya sebagai penggerak aksi 411, sebagaimana pesan almarhum istrinya Ani Yudhoyono.

"Almarhum Ibu Ani itu pernah berpesan hari-hari terakhirnya, tolong tulislah memoar, segala fitnah, segala apa yang dituduhkan kepada kita supaya anak cucu kita tahu yang sebernarnya," kata SBY.
"Terus terang belum saya tulis, tapi pada saatnya nanti ketika saya dipanggil yang maha kuasa saya sudah menulis apa yang perlu saya tulis. Karena ini cerita tentang kebenaran," ujarnya.
Mahfud: Kami tidak pernah menuduh
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menegaskan pemerintah tidak pernah menuduh Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai dalang kericuhan demonstrasi menolak Omnibus Law Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.
Hal itu disampaikan Mahfud MD saat menjawab pertanyaan politikus Partai Demoktrat Andi Arief di laman twitternya @Mohmahfudmd, Rabu (14/10/2020).
"Klarifikasi macam apa yangg diminta Mas @AndiArief__ ? Tak seorang pun di antara kami pernah bilang Pak SBY atau AHY sebagai dalang atau membiayai unras," twit Mahfud MD.
Lebih lanjut, Mahfud MD meminta agar Andi Arief memberikan penjelasan kapan pemerintah menyatakan Partai Demokrat sebagai dalang demo khususnya SBY.
"Sebaliknya, tolong diklarifikasi kapan kami bilang begitu. Kalau ada nanti kami selesaikan. Itu kan hanya di medsos-medsos yang tak jelas," jelas Mahfud.
Baca juga: Profil dan Rekam Jejak Pollycarpus, Eks Terpidana Kasus Pembunuhan Munir, Meninggal Akibat Covid-19
Baca juga: Ini Rutinitas Nia Ramadhani Setiap Pagi, : Gak Pernah Kebayang Gue Bisa Jadi Orang Macam Ini
Baca juga: Viral Gerai KFC Disegel Petugas Padahal Baru Buka, Camat Kebayoran Baru Buka Suara
Sebelumnya, Andi Arief menyampaikan cuitannya yang berisi meminta penjelasan soal pihak yang dituduh menunggangi demonstrasi Omnibus Law kepada Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, Menko Kemaritiman, Luhut Pandjaitan, Menko Polhukam, Mahfud MD, dan BIN.
Menurut Andi, hal itu perlu dilakukan agar negara tidak dianggap menyebarkan hoaks kepada masyarakat.
"Kalau sampai tidak ada klarifikasi dari Pak @mohmahfudmd, Pak Airlangga, Pak Luhut dan BIN atas tuduhan bahwa Pak SBY, AHY dan demokrat yang difitnah di belakang demo besar ini, maka tidak ada jaminan ketegangan politik akan mereda," tulisnya.
Sebagian artikel diambil dari Jokowi Dibandingkan dengan SBY Cara Hadapi Aspirasi Rakyat, Mahfud MD Tertawa
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Publik Bandingkan Jokowi dengan SBY Soal Hadapi Demonstrasi dan Ini Reaksi Mahfud MD