Candi Muarojambi
Jejak Ratusan Tahun di Candi Kedaton Muaro Jambi, Arkeolog Ungkap Fungsi Pentingnya di Jaman Dulu
Candi Kedaton Muaro Jambi diduga sebagai tempat tinggal para guru spiritual terlihat dari komponen arsitektur yang sama dengan candi di India.
Penulis: A Musawira | Editor: Nani Rachmaini
Jejak Ratusan Tahun lalu di Candi Kedaton Muaro Jambi, Arkeolog Ungkap Fungsinya di Jaman Dulu dan Bukti Penemuan
TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Candi Kedaton Muaro Jambi diduga sebagai tempat tinggal para guru spiritual terlihat dari komponen arsitektur yang sama dengan candi di India.
Saat ini sedang berjalan tahapan pemulihan arsitektur.
Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi selaku instansi yang fokus melakukan pemeliharaan, pelindungan dan pengembangan cagar budaya, telah melakukan pemugaran sejak 2009 silam, sehingga pemugaran pada 2020 ini sudah memasuki tahap XII.
Sejak awal Agustus kegiatan ini sudah dimulai, melibatkan para pekerja lokal berjumlah 69 orang, terdiri dari satu pemimpin pekerja dalam 13 kelompok.
Techno Arkeologi BPCB Jambi, Vera Fenniwaty Wailanduw mengatakan kegiatan pemugaran ini merupakan tahap akhir, diharapkan semua proses pengerjaannya bisa selesai dengan rampung.

"Lokasi pemugaran kali ini di sisi barat dari candi induk candi kedaton, meliputi enam bangunan struktur dan delapan pagar pembagi," kata Vera Sabtu (17/10/2020).
Dalam proses pembongkaran lapis demi lapis susunan bata kerap menemukan benda-benda purbakala yang memiliki nilai pengetahuan adiluhung, di antaranya bata bergores dan bata bergambar.
Anda mungkin bertanya-tanya apa fungsi dari Candi Kedaton, dan kapan Candi Kedaton itu mulai dibangun?
Berbagai pendapat para ahli bermunculan, baik diterbitkan dalam bentuk buku, karya ilmiah dan laporan penelitian.
Satu di antaranya, seorang Dosen Arkeologi Universitas Jambi Ashyadi Mufsi Sadzali, mengatakan fungsinya sebagai media pembelajaran, untuk memahami sifat-sifat dari ajaran agama Buddha.
”Namun tidak dipungkiri juga sebagai objek meditasi pada masa lalu,” kata Asyhadi Mufsi Sadzali.
Sementara, Peneliti Senior Balai Arkeologi Sumatra Selatan, Retno Purwanti menyampaiakan terkait umur Candi Kedaton berdasarkan temuan keramik dari Dinasti Sung dan inskripsi yang melekat pada makara di Candi Kedaton memiliki masa waktu yang sama.
“Hasil penanggalan lewat radiokarbon dari temuan prasasti pendek, bahwa Candi Kedaton sudah difungsikan sejak Abad sembilan hingga 11 Masehi."
"Sementara temuan keramik juga berasal dari abad sembilan,” ujar Retno.