Cegah DBD, Puskesmas dan Kelurahan Payo Lebar Ubah Cara Kontrol Jentik Nyamuk di Tengah Pandemi
Sedangkan Gufri Naldi, Kepala Puskesmas Simpang Kawat Kota Jambi siapkan program kontrol jentik di tengah pandemi.
Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Bulan November akan tiba, puncak cuaca ekstrim akan bertamu di bulan tersebut bersamaan dengan masuknya musim hujan, informasi yang dirapatkan dari BMKG Jambi.
Sedangkan Gufri Naldi, Kepala Puskesmas Simpang Kawat Kota Jambi siapkan program kontrol jentik nyamuk di tengah pandemi.
"Karena sekarang lagi pandemi, jadi setiap keluarga akan diberikan selebaran. Lalu selebarannya diisi guna kontrol ada tidaknya jentik nyamuk di penampungan air mereka," ujarnya, Sabtu (17/10/2020).
Gufri mengatakan karena pandemi, cara kontrol jentik nyamuk dilakukan perubahan. Sebelumnya petugas kontrol langsung melihat tempat penampungan air, saat ini membutuhkan bantuan.
Baca juga: Baru Berumur 15 Tahun, Warga Sumsel Ini Jadi Pelaku Curanmor Kelas Kakap, Gasak 17 Sepeda Motor
Baca juga: Sinopsis A Violent Prosecutor, Mengisahkan Balas Dendam Mantan Jaksa
Baca juga: Ancaman Gatot Nurmantyo Bila KAMI Sampai Berubah Menjadi Partai Politik: Catat Semua Masyarakat
"Nanti setiap keluarga ditunjuk satu orang untuk menjadi pengontrol jentik. Nanti sekali seminggu kader Jumantik mengecek dor to dor, tetapi hanya di depan rumah saja," lanjutnya.
Nilawati, Lurah Payo Lebar mengatakan kader juru pemantau jentik (Jumantik) Kelurahan Payo Lebar bekerjasama dengan puskesmas tersebut aktif berantas jentik nyamuk.
"Aktif-aktifnya sekali ya satu tahun ini," kata Nilawati.
Selain itu, Nilawati mengatakan ia kerap mengingatkan langsung kepada warga untuk tidak buang sampah di drainase. Ia menyampaikan, penumpukan sampah membuat air terhambat dan timbulkan sarang jentik nyamuk.
"Apalagi yang rumahnya berdekatan dengan drainase, itu sering saya tekankan. Apa tidak sayang dengan kesehatan keluarganya, apa tidak sayang dengan saya. Kita berusaha untuk tetap bersih," katanya.
Ia melanjutkan, kelurahannya menyediakan alat penyemprot bagi nyamuk, selain itu pembagian Abate secara berkala. Yaitu obat pembasmi larva (larvisida) nyamuk penyebab DBD.
Terpisah, Ida Kadis Kesehatan Kota Jambi mengatakan tingkat kematian akan semakin besar jika kontrol masyarakat untuk cegah perkembang biakan nyamuk rendah. Terlebih jika sekaligus terinfeksi Covid-19.
"Misalnya seseorang terkena DBD, kemudian terpapar lagi Covid-19. Maka akan mempercepat kematian. Akan sulit pengobatannya," ujar Ida Yuliati.