Pengakuan Unik Mahasiswa yang Rusak Mobil Polisi: Lagi Makan Pempek Tiba-tiba Ditembak Gas Air Mata

Mereka berempat diamankan oleh Subdit 3 Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan.

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
Ribuan buruh menyemut di jalan saat melakukan iring-iringan konvoi di Jalan Daan Mogot, Tangerang menuju Jakarta untuk berunjukrasa menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja, Kamis (8/10/2020). Sempat terjadi kericuhan saat pengunjukrasa mencoba menembus barikade di kawasan Kebon Besar. 

TRIBUNJAMBI.COM - Seperti diketahui, aksi unjuk rasa itu diselenggarakan pada hari Kamis, 8 Oktober 2020 kemarin.

Keempat tersangka yang ditangkap seluruhnya merupakan mahasiswa.

Mereka berempat diamankan oleh Subdit 3 Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan.

Empat orang tersangka yang dimaksud antara lain Awwabin Hafiz (19) mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang, M Naufal Imandamalis (20) Mahasiswa Tehnik Sipil UNSRI. 

Lalu, ada M Barthan Kusuma (22) mahasiswa Stisipol Candradimuka dan  Rezan Septian Nugraha (21) Universitas Muhammadiyah Palembang.

Baca juga: Perusahaan Farmasi di Inggris Akan Sediakan 100 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Untuk Indonesia

Baca juga: Detik-detik Sumur Minyak Pertamina di Lopak Alai Terbakar, Ada Desis lalu Api Bakar Menara RIG

Baca juga: Tudingan Airlangga Hartanto dan Luhut Buat Panas, Aktivis Cipayung Plus Ancam Lapor Polisi

Mobil Pam Obvit milik Polresta Palembang dirusak massa aksi demo penolakan RUU Omnibus Law Cipta Kerja yang berlangsung di depan gedung DPRD Sumsel, Rabu (8/10/2020l). (KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA)

Lantas, apa saja pengakuan keempat pelaku pengerusakan mobil polisi tersebut?

Satu tersangka mengaku kesal ditembak gas air mata saat sedang makan pempek.

Lalu, tersangka lain mengakui berencana membakar mobil polisi tersebut.

Namun, ia gagal melakukannya.

Mengutip dari beberapa sumber, berikut pengakuan lengkap keempat pelaku:

Kesal ditembak gas air mata

Awwabin Hafiz mengaku, perusakan terhadap mobil Pam Obvit itu ia lakukan lantaran kesal akibat terkena gas air mata.

Akibat kejadian itu, ia mengalami luka bakar di bagian tangan.

Luka itu didapatkan karena dia melempar gas air mata yang ditembakkan petugas menggunakan tangan kosong.

"Waktu itu kami lagi makan pempek, tiba-tiba ditembakkan gas air mata, handphone teman saya juga hilang jadi saya emosi,"kata Awwabin ketika berada di Polda Sumsel, Rabu (14/10/2020) seperti dikutip dari Kompas.com.

Emosi Awwabin semakin memuncak saat melihat mahasiswa lain membalikan mobil Pam Obvit yang teparkir di luar gedung DPRD Provinsi Sumsel.

Ia kemudian ikut melakukan perusakan dengan menendang mobil.

"Waktu itu mau saya bakar (mobil) tapi koreknya macet dan basah jadih batal."

"Yang lain juga teriak bakar-bakar jadi tambah emosi," jelasnya. 

Baca juga: Gara-gara Tarif Berhubungan Badan Rp 150 Ribu, Pelanggan Tewas Disabet Clurit Pemilik Kafe

Baca juga: Vaksin Merah Putih Hampir Rampung, Direncanakan Bulan Depan Diuji Kepada Hewan

Baca juga: Jenderal Andika Bahas Sistem Pendaftaran Vaksin Covid-19, Begini Cara Menentukan Calon Penerimanya

Mau bakar mobil tapi gagal

Sama halnya yang diungkapkan oleh Rezan.

Menurutnya, saat kejadian berlangsung ia melihat mobil sudah dalam keadaan terbalik.

Bahkan, seluruh massa disekitar berteriak untuk membakar mobil milik polisi tersebut.

"Kebetulan saya pegang rokok jadi mau bakar mobil itu, tapi gagal karena basah."

"Akhirnya saya tendang-tendang saja mobilnya,"ungkap Rezan.

Sementara itu, Kasubdit 3 Jatanras Polda Sumsel Kompol Suryadi mengatakan, empat pelaku ini ditangkap petugas di tempat tinggal mereka masing-masing.

Sumber : https://newsmaker.tribunnews.com/amp/2020/10/15/pengakuan-mahasiswa-pelaku-pengerusakan-mobil-polisi-kesal-ditembak-gas-air-mata-saat-makan-pempek?page=all

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved