Berita Nasional

ASN Sampai Kelimpungan, Sang Gubernur, Edy Rahmayadi Dikejar dan Diteriaki 'Mana Bayaran Kami Pak!'

Semua berawal saat Gubernur Sumut mendatangi demonstran yang menolak Omnibus Law Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (tengah) menemui pengunjuk rasa di Kantor Pemprov Sumut, Medan, Selasa (13/10/2020). Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI Sumut melakukan aksi unjuk rasa untuk menyuarakan penolakan UU Cipta Kerja (Omnibus Law). 

TRIBUNJAMBI.COM - Staf ASN yang berada di lokasi Kantor Gubernur Sumatera Utara kelimpungan melihat banyaknya pedagang yang mendekatinya untuk meminta uang pembayaran. 

"Mana bayaran kami," kata para pedagang saat melihat sang Gubernur Edy mulai meninggalkan lokasi masuk ke dalam mobil.

Semua berawal saat Gubernur Sumut mendatangi demonstran yang menolak Omnibus Law Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.

Sebelumnya, Edy Rahmayadi meminta pedagang air mineral dalam kemasan untuk membagikan dagangannya kepada massa pendemo yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI.

Ya Insiden tak biasa mewarnai aksi demo tolak UU Cipta Kerja Gubernur Edy Rahmayadi Dikejar dan Diteriaki Belasan Orang, 'Mana Bayaran Kami?'

Insiden tak biasa mewarnai aksi demo tolak UU Cipta Kerja di kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro, Kota Medan.

Baca juga: Edy Rahmayadi Dikejar-kejar Belasan Orang Sambil Minta Duit Usai Temui Demonstran UU Cipta Kerja

Baca juga: Usai Temui Pendemo UU Cipta Kerja, Gubernur Edy Rahmayadi Dikejar Belasan Orang, Mana Bayaran Kami

Baca juga: Mendadak Edy Rahmayadi Perintahkan Pasien Virus Corona Push Up: Saya Mau Lihat Semuanya!

Ketua PSSI, Edy Rahmadi
Ketua PSSI, Edy Rahmadi (Instagram)

Belasan orang terlihat lari mengejar Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi untuk meminta uang.

Mereka adalah para pedagang asongan yang ingin meminta uang pembelian air mineral yang dibagi-bagikan kepada demonstran atas instruksi Gubernur Edy.

Belasan pedagang ini berlari hingga masuk ke dalam pelataran parkir Kantor Gubernur,

Sambil berlari, belasan pedagang meneriaki Gubernur Edy Rahmayadi.

Sebelumnya, Edy Rahmayadi meminta pedagang air mineral dalam kemasan untuk membagikan dagangannya kepada massa pendemo yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI.

Tolong itu air mineral (dalam kemasan botol) dibagikan saja," ucap Edy, saat berada di atas mobil komando dengan menggunakan pelantang suara.

Setelah itu, Edy meminta pedagang air mineral kemasan untuk masuk ke dalam Kantor Gubernur mengambil uangnya.

"Bapak bagi, setelah itu bapak masuk ke sana," ucapnya sambil menunjuk kantor Gubernur.

Usai menampung aspirasi pendemo, Edy Rahmayadi pun kembali ke kantornya.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved