Faisal Basri Sebut Omnibus Law Salah Resep, Luhut: Kalau Didengerin Pusing Kita

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan angkat bicara setelah pengamat ekonomi, Faisal Basri melontarkan kritikan pedas.

Editor: Teguh Suprayitno
TribunJogja.com
Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Maritim 

"Orang kita lihatnya yang jelek aja," ujar Luhut Binsar Panjaitan.

Luhut Binsar Panjaitan mengatakan dalam Omnibus Law ada 74 undang-undang yang sering berbenturan.

"Karena hal itu investor susah masuk di negara kita ini," ujar Luhut Binsar Panjaitan.

Karena hal itu, Luhut Binsar Panjaitan menegaskan pemerintah akan membuat digital life dan sederhana.

Luhut Binsar Panjaitan menjamin dengan adanya Omnibus Law UU Cipta Kerja akan mendapatkan investasi 20 miliar dollar amerika.

Budiman Tanuredjo lantas menanyakan soal pendapat Zainal Arifin Mochtar yang mengatakan pemerintah sangat mendengarkan suara rakyat.

Dalang Kerusuhan Demo UU Cipta Kerja Dibongkar Ada yang Ingin Jadi Presiden, Luhut: Pergi Saja ke MK

Luhut Binsar Panjaitan membantah tanggapan itu.

Terlebih Luhut menyadari bahwa Jokowi merupakan sosok yang sangat demokratis dan pro dengan rakyat.

"Enggak bener, Presiden Jokowi itu orang yang sangat demokratis, sangat mendengar (keluhan rakyat)," ujar Luhut.

"Beliau kan pernah susah, jadi dia Presiden berkali-kali bilang 'kita harus dengerin', makanya rapat selalu bicara koperasi, kurs, bicara yang begitu," ungkapnya.

Pernyataan dari Luhut sempat disanggah oleh Budiman Tanuredjo.

Ia menilai seperti terlihat kontras dengan kondisi yang terjadi di lapangan.

"Jadi apa yang terjadi kalau Pak Jokowi mendengar suara rakyat, tapi kemudian rakyat mengatakan tidak didengar, akademisi tidak didengar," sanggah Budiman.

"Ya rakyat mana dulu," tanya Luhut.

"Lha makanya yang didengar rakyat yang mana," tanya Balik Budiman.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved