Tragedi G30S PKI
Ternyata Sosok Ini yang Bawa Paham Komunis Pertama ke Indonesia hingga Pecahnya Tragedi G30S PKI
Ternyata Sosok Ini yang Bawa Paham Komunis Pertama ke Indonesia hingga Pecahnya Tragedi G30S PKI
TRIBUNJAMBI.COM - Memasuki akhir bulan September, kisah kelam Indonesia 55 tahun silam pastinya kembali diingat. Ya, tragedi G30S PKI masih jadi ingatan mengerikan bagi bangsa Indonesia.
Namun tahukah kamu, sebelum pecahnya tragedi G30S PKI, pada tahun 1956, bukan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang membawa paham komunis itu ke tanah air.
Dia adalah Indische Sociaal Democratische Vereeniging atau ISDV merupakan sebuah organisasi yang sempat ada di Indonesia.
• NONTON Sekarang! Live Streaming ILC TVOne Malam Ini, Bakal Bahas Ideologi PKI Apakah Masih Hidup?
• Begini Nasib Keluarga DN Aidit Ketua PKI, Mulai Ayah, Adik, Istri & Anaknya Usai Peristiwa G30S PKI
• Menguak Kemana Jasad Orang PKI Usai Ditangkap & Dibunuh Pasca Tragedi Kelam G30S PKI 55 Tahun Lalu
ISDV merupakan organisasi berpaham sosialisme yang didirikan pada 9 Mei 1914.
Sneevliet merupakan seorang internasionalis berpaham marxisme berkebangsaan Belanda.
Namun seiring berjalannya waktu, ISDV kemudian mengubah haluan politiknya menjadi berpaham komunisme dan mengubah namanya menjadi Perserikatan Komunis Indonesia Hindia pada 23 Mei 1920.
Kemudian pada Desember 1920 diganti lagi namanya menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI).
Dengan begitu bisa dikatakan bahwa ISDV merupakan cikal bakal lahirnya PKI di Indonesia.
Berdirinya Indische Sociaal Democratische Vereeniging atau ISDV tidak bisa dipisahkan dari sosok bernama Hendricus Josephus Franciscus Marie Sneevliet.
• Pimpin Rapat Staf, Pjs.Gubernur Jambi Tekankan 3 Hal
• DPRD Provinsi Jambi Gelar Rapat Paripurna Penyampaian KUA PPAS Pemprov Jambi Tahun 2021
• Kejanggalan Mata Ayu Ting Ting Jadi Sorotan Usai Menghilang Setelah Jalani Tes Swab Virus Corona
Dia adalah seorang tokoh berpaham marxisme yang kemudian juga mendirikan ISDV pada 9 Mei 1914 di Surabaya.
Ia pertama datang ke Indonesia yang masa itu masih bernama Hindia Belanda pada Februari 1913 pada usia 30 tahun sebagai seorang staf editor di Soerabaiaasch Handelsblad.
Meski tinggal di tanah rantau, Sneevliet seperti tinggal di kampung halamannya.
Ia bergaul dengan para buruh kereta api yang bergabung dalam Vereniging van Spoor-en Tramweg Personeel (VSTP).
Jiwa kirinya menggelora, oada 9 Mei 1914 Sneevliet dan kawan-kawan sosialisnya berkumpul di Marine Gebouw, Surabaya.
Orang Belanda sosialis selain Sneevliet di antaranya adalah J.A. Brendsteder, H.W. Dekker, dan Piet Bergsma.
Mereka kemudian mendirikan perkumpulan sosialis demokrat Hindia Belanda dan menamainya Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV).