Tragedi G30S PKI

Menguak Fakta Lagu Genjer-genjer yang Dikaitkan dengan Tragedi Kelam G30S PKI, 55 Tahun Silam

Menguak Fakta Lagu Genjer-genjer yang Dikaitkan dengan Tragedi Kelam G30S PKI, 55 Tahun Silam

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Instagram/nindya_a
Miniatur di Museum Pengkhianatan PKI 

TRIBUNJAMBI.COM - Setiap memasuki bulan September, tragedi kelam G30S PKI terus menggaung di Indonesia.

Wajar saja, Indonesia pernah merasakan kisah kelam pada 55 tahun silam yang dikenal dengan nama tragedi atau peristiwa G30S PKI.

Banyak cerita dari kisah kelam G30S PKI pada tahun 1965. Satu diantaranya mengenai lagu genjer-genjer.

Apa itu lagu genjer-genjer yang diidentikan dengan lagunya PKI, berikut Tribunjambi.com rangkum dari Kompas.com: 

Pengakuan Putri DI Panjaitan Kekejaman Saat G30S PKI: Ayah Saya Tidak Mau dan Langsung Dipukul

Bukan Otak Utama G30S PKI, DN Aidit Tak Ada Apa-apanya, Sosok Ini Dalang Dibalik Tragedi Kelam Itu

Ini Dua Tokoh Kunci Dibalik Dihentikannya Penayangan Film G30S PKI

1. Genjer populer pada masa Orde Lama karena lagu

"Gendjer-gendjer, nong kedokan pating keleler. Genjer-genjer, nong kedokan pating keleler. Ema'e thole teko-teko muputi genjer. Ema'e thole teko-teko muputi genjer. Oleh satenong mungkur sedot sing toleh-toleh. Gendjer-gendjer saiki wis digowo mulih,"

Itulah sepenggal lirik lagu "Gendjer-gendjer" yang dibawakan Bing Slamet dan Lilis Suryani.

Lagu ini sempat populer pada masa Orde Lama karena sering diputar di radio, sekitar 1960.

Pencipta lagu Gendjer-gendjer, Muhammad Arief, menciptakan lagu tersebut untuk menggambarkan penderitaan masyarakat pada zaman penjajahan Jepang, yaitu tahun 1943.

Hal itu disampaikan putranya Sinar Syamsi.

Pasca kejadian G30S/PKI Muhammad Arief ditahan oleh tentara dan sampai saat ini tak pernah kembali.

Tips Agar Orangtua Cukup Tidur Ketika Menjadi Ayah dan Ibu Baru Mengurus Bayi yang Baru Lahir

Penyebab Hari Jambi Tak Juara di LIDA 2020, Padahal Sempat Pimpin Perolehan Polling Sementara

Menkes Terawan Tak Datang Di Acara Najwa Shihab, Ini Komentar Komika Bintang Emon

2. Genjer makanan wong cilik

Sejarawan yang juga akademisi Jurusan Sejarah, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Heri Priyatmoko, mengatakan sejak dulu sayur genjer telah menjadi makanan keseharian wong cilik.

Wong cilik terbiasa mengolah bahan yang ada di sekitarnya, termasuk genjer atau paku rawan (Limnocharis flava). Sayuran ini cukup akrab dalam ekologi persawahan,” kata Heri saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (28/9/2019)

Petani desa dahulu mengandalkan persawahan dan tumbuhan di lingkungan sekitar untuk santapan.

3. Genjer dipercaya baik bagi kesehatan

Masyarakat Jawa pada umumnya sejak dulu meyakini bahwa genjer berguna bagi kesehatan.

Tanpa harus bicara khasiat yang terukur lewat kerja laboratorium, mereka tetap menyantap sayur genjer.

Heri mengatakan, kakek moyang orang Jawa meyakini segala sayuran yang tumbuh di pekarangan maupun persawahan pasti memiliki manfaat bagi tubuh.

“Sayuran bagian dari tombo atau ramuan," kata Heri.

Ia menjelaskan hal ini dipahami dengan metode ‘ilmu titen’. Pengalaman empiris masyarakat Jawa menikmati sayuran genjer menghasilkan kesimpulan bahwa sayuran ini tidak beracun.

"Makanya genjer terus hidup dan berhasil menerobos sekat waktu, walau hanya akrab di dunia wong cilik,” tuturnya.

Sosok Sebenarnya AKBP Iwan Surya Ananta, Berani Menyetop Pidato Gatot Nurmantyo, Mantan Panglima TNI

Streaming Tottenham Hotspurs vs Chelsea Malam Ini Carabao Cup, Siaran Langsung Piala Liga Inggris

Rillis BMKG Untuk Besok Rabu, Diperkirakan 17 Daerah Berpotensi Hujan Lebat

(Kompas.com/Silvita Agmasari)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Apa Salah Genjer? Sayuran yang Kerap Dikaitkan dengan G30S/ PKI

Artikel ini telah tayang di Tribunpapua.com dengan judul 3 Fakta soal Genjer, Sayuran yang Kerap Dikaitkan dengan G30S/PKI, https://papua.tribunnews.com/2020/09/29/3-fakta-soal-genjer-sayuran-yang-kerap-dikaitkan-dengan-g30spki?page=all

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved