Teguran Maut Benny Moerdani Terbukti, Jika Dipatuhi Soeharto Tidak Akan Lengser Dari Kursi Presiden

Mungkin Benny Moerdani merupakan satu-satunya pejabat yang berani melayangkan teguran ke Soeharto. 'Raja intel' ini pernah buat

Editor: rida
(KOMPAS/EDDY HASBY)
Mahasiswa menduduki gedung MPR/DPR, menuntut Presiden Soeharto untuk mundur dari jabatan Presiden, pada Mei 1998. 

Soeharto yang merasa pemecahan masalah secara militer tidak menguntungkan Indonesia, lalu memutuskan mengambil langkah intelijen dan diplomasi.

Akhirnya, Indonesia dan Malaysia kembali berdamai serta terhindar dari bentrok militer yang bisa merugikan kedua negara.

Ketika Soeharto menjabat presiden kedua, hingga lebih dari 30 tahun (1967-1998), Benny Moerdani terus dipercaya sebagai 'tangan kanan'.

Benny menangani masalah keamanan, hubungan diplomatik dengan negara lain, sekaligus pengawal presiden yang loyal dan setia.

Tapi meski menjadi seorang loyalis Soeharto, Benny ternyata seorang yang kritis dan berani memberi masukan serta teguran kepada presiden.

Benny Moerdani seorang lelaki berprinsip keras dan tegas.

Meskipun seorang loyalis Pak Harto, dia bukan tipe penjilat dan suka menjatuhkan orang lain dengan memberikan informasi tidak benar.

Dia berprinsip harus bisa menjauhkan Soeharto dari orang-orang yang suka menjilat atau orang yang suka menfitnah demi mendapat perhatian Soeharto.

Kerisauan para menteri

Pada 1984, sejumlah menteri merasa risau dengan anak-anak Soeharto yang sudah tumbuh dewasa dan mulai berbinis tapi dengan cara memanfaatkan kekuasaan bapaknya.

Saat itu, bisnis anak-anak Soeharto merambah ke soal pembelian alutsista yang seharusnya ditangani pemerintah dan ABRI/TNI, bukan oleh warga sipil.

Ketika ada kesempatan bermain billiar dengan Soeharto, Benny Moerdani yang kala itu menjabat Panglima ABRI memberanikan diri menegur Pak Harto.

Teguran Benny Moerdani ke Soeharto itu terkait bisnis anak-anaknya yang sudah merambah ke mana-mana dan terkesan memonopoli.

Rupanya, Soeharto tidak terima oleh teguran Benny yang dianggap sangat kurang ajar.

Setelah itu, hubungan Soeharto-Benny Moerdani memburuk.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved