Meski Terlihat Kuno Kasur Kapuk Masih Ada Peminat, Ini Kelebihannya Dari Springbed
Maraknya penjualan springbed di pasaran, tidak membuat kasur kapuk tidak ada pembelinya.
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Widyoko
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Maraknya penjualan springbed di pasaran, tidak membuat kasur kapuk tidak ada pembelinya.
Angga (27), penjual kasur kapuk di Jalan Sisingamangaraja nomor 54, Pasar Jambi, Kota Jambi persis depan Istana Anak-anak yang masih bertahan.
Ia menyebutkan kelebihan dari kasur kapuk, yaitu ringan, mudah dipindahkan ke tempat yang kita suka
Sementara, springbed memiliki bobot yang berat, mengingat isi dalamnya adalah rangkaian kumpulan per.
"Kasur kapuk terbuat dari bahan alami. Bahannya itu hanya dari serat kapuk dan lapisan kain sebagai sarungnya," katanya, Kamis (10/9/2020).
• Hanya Bayar Rp 50 Ribu, Anda Bisa Sepuasnya Keliling Kawasan Candi Muarojambi, Mau Mencoba?
• 35 Pengemudi Bentor Siap Angkut Pengunjung Keliling Candi Muarojambi, Darul: Sudah Uji Kelayakan
• Dandim 0419/Tanjab Ingatkan Masyarakat dan Peran Pasangan Cakada Dalam Penerapan Wajib Bermasker
Ia mengatakan, bahan kapuk ia datangkan dari Pati, Jawa Tengah. "Kami mengolah bahan kapuk sendiri, kemudian kami bekerja sama dengan penjahit lokal untuk membentuknya menjadi kasur berbagai ukuran," jelasnya.
Karena berbahan kapuk dan kain, kasur kapuk menjadi ringan dan fleksibel untuk di pindah-pindah.
Tidak Panas
"Beda dengan kasur busa dan springbed, kasur kapuk yang berbahan alami ini mampu menyimpan dingin. Itu pengalaman saya sendiri dan orang-orang yang masih memakai kasur kapuk," kata Angga.
Ini tentunya akan meningkatkan kualitas tidur pengguna kasur kapuk di saat cuaca panas.
Menurutnya, jika merasa kasur kapuk mulai terlalu empuk, pengguna bisa manambahkan kapuk di dalamnya.
"Kami menjual juga kapuk bungkusan untuk ditambahkan ke kasur atau bantal. Itu satu bungkus seharga Rp 80 ribu. Satu bungkus itu satu kilogram," ujar Angga.
• Antisipasi Banjir di Musim Penghujan, Pemkot Jambi Sudah Normalisasi Sungai Utama Yang Bermasalah
• Optimalkan Pemeriksaan, Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Akan Menambah Satu Alat Uji Swab PCR Lagi
• Sempat Nangis, Nia Ramadhani Diketawain Asistennya Gegara Takut Swab Tes, Istri Ardi Bakrie: Sana Lo
"Selain menambah kapuk, sebenarnya mengatasi itu bisa dengan cara dijemur rutin. Itu bisa mengembangkan kapuk di dalamnya. Kemudian juga itu buat kasur kita tidak lembab, yang memicu jamur," katanya.
Harganya Terjangkau
Harga yang terjangkau satu alasan mengapa kasur kapuk masih banyak yang mencari. Kasur modern yang lain lebih mahal dari kasur kapuk, karena kasur kapuk dibuat dengan cara tradisional.
"Kasur kapuk yang saya jual ini tergantung ukurannya. Ukuran 75cm harganya Rp 500 Ribu. Ukuran 90cm harganya Rp 600 ribu. Paling besar, muat dua orang ini 120cm, Rp 850 Ribu," sebut Angga.