Optimalkan Pemeriksaan, Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Akan Menambah Satu Alat Uji Swab PCR Lagi
Dinas Kesehatan Provinsi Jambi berencana menambah alat PCR yang akan ditempatkan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).
Penulis: Zulkipli | Editor: Rahimin
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Zulkifli
TRIBUNJAMBI.COM - JAMBI - Guna mengoptimalkan pemeriksaan swab test covid-19 di Provinsi Jambi, Dinas Kesehatan Provinsi Jambi berencana menambah alat PCR yang akan ditempatkan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).
Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Rafrizal bilang, saat ini pengadaan alat uji swab metode polymerase chain reaction (PCR) tersebut dalam proses. Paling lambat dalam satu bulan ini sudah siap beroperasi.
"Kita coba dulu satu untuk di Labkes," kata Raflizar, Jumat (11/9/2020).
• Daftar Nama 72 Petahana Yang Ditegur Mendagari Karena Langgar Protokol Kesehatan Saat Daftar Pilkada
• Pria Klaten Ini Jadi Komandan Polisi Gadungan, Rekrut Perempuan 18 Tahun Jadi Petugas BNN
• Sudah Disuntik Vaksin Buatan China, Relawan Terpapar Corona, Ternyata Baru Pulang Dari Luar Kota
Disebutkan Refrizal, alat baru ini diperkirakan mampu menguji sebanyak 100 sampel spesimen perhari.
Ini diharap mampu meningkatkan jumlah pengujian swab di Provinsi Jambi, di mana saat ini kapasitas pengujian di Laboratorium BPOM hanya mampu menguji 80 sampel perhari.

"Ini untuk kebutuhan kita ke depan, kemampuan BPOM itu hanya mampu 80, sedangkan perhari kita kirim sampel di situ sampai 150 sampel. Jadi ada yang besoknya diperksa," kata Raflizar.
• Rocky Gerung Singgung Kinerja 3 Menteri Ini soal Covid-19, Ada Nama Luhut: Sekarang Dia Diam Juga!
• Tata Cara dan Niat Bacaan Sholat Jumat Lengkap, Ada Terjemahan Sunnah Qobliyah dan Badiyah Disini
• Nganggur Tak Ada Job Akibat Covid-19, Artis Ini Rela Jualan Gorengan Demi Hidup Bersama Anaknya
Dengan adanya penambahan ini maka akan sedikit mempercepat langkah tracking yang dilakukan oleh tim gugus tugas. "Kita berupaya keras supaya bisa terpenuhi," ujarnya.
Selain itu, tambah Raflizar, untuk secreening awal Dinkes masih tetap menggunakan rapid test.
"Kita juga mengusulkan penambahan alat rapid test sekitar 15 ribu unit. Sebagian kita pinjam dulu karena proses lelang," pungkasnya.