Mpu Kusuma Meninggalkan Jejak Inskripsi di Candi Kedaton Muaro Jambi
Retno Purwanti (55), mengatakan temuan keramik dinasti sung dan inskripsi makara di pintu gerbang Candi Kedaton memiliki keserasian masa waktu.
Penulis: tribunjambi | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Peninggalan purbakala di Candi Kedaton berupa makara, padmasana, arca gajah dan belanga perunggu, menjadi bukti nyata bahwa dahulu pernah dihuni masyarakat berlatar Agama Buddha.
Namun informasi berupa kapan pembangunannya dan kapan difungsikan belum diketahui publik.
Peneliti Senior Balai Arkeologi Sumatra Selatan, Retno Purwanti (55), mengatakan temuan keramik dinasti sung dan inskripsi makara di pintu gerbang Candi Kedaton memiliki keserasian masa waktu.
• Arkeolog Temukan Dua Bata Bercap ‘Telapak Kaki Anjing’ di Candi Kedaton Muaro Jambi
• Awal Temuan Makara Langka di Candi Kedaton Muaro Jambi, Kini Ditangani Konservator
“Saya pernah melakukan penanggalan lewat radiokarbon dari temuan prasasti pendek. Hasilnya membenarkan asumsi saya, bahwa Candi Kedaton sudah ada sejak abad 9 – 11 masehi. Sementara temuan keramik juga berasal dari abad sembilan,” ujar Retno (55), Jumat (4/9/2020) siang, via sambungan telepon.
Menurut Retno (55), inskripsi yang melekat pada makara dapat menggambarkan aktivitas pada masa lalu. Isi dari inskripsi tersebut, yakini “pamursitanira mpu kusuma”.
“Tulisannya menggunakan aksara kwadrat kediri dari abad ke-11-12 masehi, dapat diartikan dengan, tempat mengheningkan ciptanya (samadi) Mpu Kusuma,” pungkas Retno, perempuan yang juga aktif melakukan penelitian di Candi Kedaton Muaro Jambi.(TribunJambi/caw)