Kisah Militer RI
Perompak GAM Tertipu Aksi Kopaska, Satuan Elite TNI AL Nyamar Jadi Teller Bank Demi Bebaskan WNI
Perompak GAM Tertipu Aksi Kopaska, Satuan Elite TNI AL Nyamar Jadi Teller Bank Demi Bebaskan WNI
TRIBUNJAMBI.COM - Selain menceritakan kehebatan dari satuan elite TNI AD yaitu Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang sering berseliweran.
Kisah heroik dan tak kalah menantang pernah dilakukan Komando Pasukan Katak (Kopaska) satuan elite dari TNI AL.
Misi Komando Pasukan Katak (Kopaska) membebaskan sandera di Aceh menjadi kisah nyata kehebatan pasukan elit TNI AL tersebut.
• Masih Jadi Misteri, Sosok Penjaga Soekarno Bernama Den Harin, Disebut Jadi Satuan Elite Terkuat
• Preview dan Prediksi Boruto Episode 164 Judul Kinjutsu yang Mematikan, Melawan Ninja Land of Haze
• Sosok Orang Terkaya Jepang Disorot, Tadasha Yanai: Saya Membuat Banyak Kesalahan
Kisah itu terjadi tahun 2006 silam saat salah satu kelompok sayap Gerakan Aceh Merdeka (GAM) melakukan pembajakan terhadap sebuah kapal ikan Indonesia di kawasan Perlak, Aceh Timur menjadi pembuktian bahwa Kopaska pun handal dalam operasi di darat.
Semua berawal dari trik Kopaska mengelabuhi perompak itu saat meminta tebusan.
Kopaska yang pada saat itu dipimpin oleh Kolonel Irawan membentuk sebuah tim intelijen bernama Tim Kejar untuk menggagalkan pembajakan tersebut.
Kelompok sayap GAM itu melepaskan kapal ikan, namun mereka menyandera Nahkoda dan Kepala Kamar Mesin (KKM) untuk dijadikan tawanan.
Keduanya kemudian disekap di sebuah tambak milik GAM sampai uang tebusan dibayarkan.
Seperti kebiasaan kelompok separatis, GAM juga membuat tambak yang digunakan untuk kedok semata.
Jika dilihat dari tengah perairan sudah pasti tak ada orang yang menyangka bahwa tambak itu adalah markas GAM.
Seperti tambak-tambak lainnya, ‘tambak’ GAM ini juga ada ikan, bambu-bambu penyekat tambak, kapal-kapal kecil, dan lainnya.
Kembali ke cerita penyergapan ini, tawar menawar uang tebusan dilakukan lewat telepon yang telah disadap.
Penyadapan inilah yang menjadi kunci keberhasilan operasi.
Kopaska bekerja sama dengan salah satu operator telekomunikasi di Jakarta untuk membantu penyadapan tersebut.
• Alami Gejala Keracunan, Penawarnya Ada di 7 Bahan Makanan Ini, Mudah Ditemukan di Dapur
• Heboh, Pernikahan Anak Perempuan Usia 12 Tahun Dalam Kondisi Hamil, Sepupu Terlibat, Timbul Polemik
• Taiwan Jor-joran Rombak Militernya Agar Bisa Sendiri Hadapi Invasi China, Jaga-jaga Dicampakkan AS
• VIDEO Viral Detik-detik Seorang Pria Keluarkan Jurus Hancurkan Tembok, Kemudian Malah Bikin Ngilu
Salah seorang anggota tim Kejar di ujung telepon berpura-pura sebagai pihak operator kapal.
Saat negosiasi berlangsung nomor yang dipakai penyandera terlacak masih berada di kawasan Perlak.

Semula GAM meminta tebusan antara Rp 250 juta – Rp 500 juta namun kemudian keduanya sepakat akan menebus nahkoda dan KKM kapal dengan uang sebesar Rp. 60 juta dan akan ditransfer secara bertahap lewat sebuah bank BUMN.
“Awalnya kami mau antar sendiri uangnya, tapi mereka tidak mau, takut ditipu. Jadinya kami transfer Rp. 20 juta dulu lewat bank di Lhoksumawe,” tutur Kopral Satu (Koptu) Totok yang saat itu menjadi salah satu anggota tim Kejar berpangkat Kopral dua.