Penyerangan Mapolsek Ciracas
KSAD Andika Perkasa Pastikan Prajurit TNI yang Terlibat Penyerangan Mapolsek Ciracas Bakal Dipecat
Insiden penyerangan Mapolsek Ciracas berujung sanksi berat pada prajurit TNI yang terlibat.
“Lebih baik kita kehilangan 31 prajurit atau berapapun apapun perannya, daripada nama TNI AD terus rusak oleh tingkah laku tidak bertanggung jawab, yang sama sekali tidak mencerminkan sumpah prajurit,” tegas Andika.
Jenderal Andika tak mau menerima alasan apapun dari para pelaku perusakan Polsek Ciracas.
Menurut Jenderal Andika tersulutnya emosi para pelaku adalah tanggung jawab masing-masing.
"Kalau soal tersulut, itu adalah tanggung jawab masing-masing prajurit. Kita tidak mau terima, mau tersulut apa kek. Yang jelas mereka melakukan tindakan apa, ya tanggung jawab," ujar Andika.
Dia mengatakan memang pihaknya masih melakukan pemeriksaan.
Namun, berbagai alasan yang dikemukakan para pelaku tidak akan membuat ada perbedaan sanski.
Selain itu, Andika menilai pihaknya tidak bisa menolerir perbuatan perusakan yang merugikan masyarakat sipil dan anggota kepolisian tersebut.
Apalagi jika para pelaku beralasan tertipu oleh Prada MI.
Prada MI memang awalnya mengaku dikeroyok meski pada akhirnya diketahui jatuh sendiri saat berkendara berdasarkan rekaman CCTV.
"Soal apa yang dikatakan oleh a, b, c, d, e masih dalam pemeriksaan dan nggak ada hubungannya. Yang jelas apa yang mereka lakukan, itu saja," jelasnya.
"Mau mereka ketipu, mau nggak, salah sendiri. Kami tidak akan menolerir lagi. Tidak boleh kejadian seperti ini terjadi lagi dan mereka harus bayar," kata Andika.
Anarkistis
Penyerangan tersebut berujung pada pembakaran dua unit mobil yang berada di area parkir Mapolsek Ciracas, salah satunya merupakan mobil Wakapolsek Ciracas.
Kebakaran mobil tersebut berhasil dipadamkan sehingga tak membakar seluruhnya. Tak hanya membakar mobil, massa juga merusak satu kendaraan operasional polisi dan satu unit bus Polri.
Selang beberapa jam usai penyerangan tersebut, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman didampingi jajarannya langsung mengecek lokasi.

Suasana di Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (29/8/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA)
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan, sekelompok orang tak dikenal itu merusak pertokoan sebelum menyerang Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur.
Pertokoan yang dirusak sekelompok itu berada di sekitar Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur.
"Ada perusakan juga terhadap beberapa toko di sekitar Jalan Raya Bogor," ujar Nana seperti dikutip Kompas TV, Sabtu.
Sementara itu, penyerangan di Polsek Ciracas juga menyebabkan dua orang polisi terluka, yakni anggota Sabhara dan Pam Obvit.
Keduanya saat itu tengah patroli di sekitar Mapolsek Ciracas.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, dua anggota Polri itu mengalami luka benda tumpul diduga akibat pukulan oleh salah satu dari sekelompok orang tak dikenal itu.
"Sekarang masih dirawat karena ada luka pukulan benda tumpul. Sekarang dirawat di rumah sakit," ucap Yusri.
Kendati demikian, penyerangan itu tidak merambah hingga ke ruang tahanan.
Yusri memastikan seluruh tahanan penjara di Polsek Ciracas tidak ada yang terimbas aksi perusakan.
Keterangan saksi mata Hingga Sabtu siang, polisi belum mengungkap motif penyerangan Mapolsek Ciracas yang diduga dilakukan sekitar 100 orang.
Alasannya, polisi masih melakukan penyelidikan berdasarkan rekaman CCTV dan mengumpulkan keterangan para saksi.
Berdasarkan keterangan dari anggota Polri yang sedang berada di Mapolsek Ciracas saat terjadi penyerangan, mereka sempat menghindar setelah melihat kedatangan orang tak dikenal.
"Kemudian ada anggota di sini ( Polsek Ciracas) ada massa masuk dia langsung menghindar," ujar Nana.
Para anggota Polri yang bertugas di Polsek Ciracas mengaku tak memiliki masalah apapun dengan warga sekitar.
"Saya tanyakan ke Kapolres (Jakarta Timur) dan pejabat utama, apakah ada anggota yang terlibat masalah? Selama ini disampaikan tidak ada makannya ini akan kami lakukan penyelidikan," ucap Nana.
Sementara itu, berdasarkan keterangan salah satu warga bernama Asep, dia sempat diberhentikan oleh segerombolan orang tak dikenal di depan Gedung Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) pada Sabtu pukul 01.00.
Kala itu, dia tengah berkendara melewati Jalan Raya Bogor dari arah Jatinegara menuju rumah saudaranya di Bogor. Ketika diberhentikan, Asep belum melihat Polsek Ciracas terbakar.
"Mereka teriak-teriak suruh kita yang ada di jalan muter balik. Akhirnya saya putar balik dan masuk ke kawasan Kopasus," kata Asep.
Menurut Asep, sekelompok orang tak dikenal itu terlihat membawa besi, kayu, dan bambu yang cukup panjang.
Saat melewati Polsek Ciracas sekitar pukul 01.55, Asep sudah melihat halaman Polsek Ciracas terbakar.
Saksi mata lainnya, AB, juga mengaku dipaksa berhenti di dekat pool PO Mayasari Bhakti sekitar KM 25-30.
Saat itu, dia tengah berkendara dari Sudirman menuju Depok, melalui Jalan Raya Bogor sekitar pukul 01.20 WIB.
"Di situ motor dan mobil diberhentikan lalu mereka melakukan penyerangan, perusakan bahkan ada penjarahan," ujar AB kepada Kompas.com.
Ketika diberhentikan, AB sempat turun dari mobilnya dan dia mendengar sekelompok orang melontarkan umpatan dan seruan tak jelas.
Meskipun sudah berhenti, mobil AB tak luput dari sasaran penyerangan yang tak jelas alasannya, begitu pun dengan kendaraan lainnya.
Mobil AB dirusak menggunakan besi berukuran panjang hingga mengakibatkan kaca jendela pecah dan bodi mobil penyok di beberapa sisi. Ketika ditanya perawakan orang tak dikenal itu, AB mengaku masih ingat sosok-sosok yang terlibat dalam insiden tersebut.
Dia menyebut perawakan orang-orang tersebut adalah berbadan tegap dan besar dengan membawa besi berukuran panjang.
Selama lima belas menit terjebak, kondisi jalanan sudah dikuasai oleh kelompok tersebut. Pengendara-pengendara lain yang melalui jalur tersebut juga dipaksa berhenti bahkan dengan kekerasan hingga menyebabkan sejumlah pemotor terluka.
"Banyak, Mas (korban luka). Saya enggak ingat persis jumlahnya, tapi banyak," ucap AB.
Setelah 15 menit, AB memutuskan untuk kabur setelah melihat mobil di depannya yang sempat menepi juga tancap gas.
Akhirnya, dia bisa lolos dari situasi mencekam tersebut. (*)
Artikel ini dikompilasi dari Kompas.com dengan judul "Panglima TNI: Tiga Orang Ngaku Merusak Kendaraan di Ciracas", "Panglima TNI: Prajurit MI Kecelakaan Tunggal, tapi Ngaku Dikeroyok", dari kompas tv berjudul: KSAD Andika Perkasa: Insiden di Polsek Ciracas Kami Minta Maaf
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul KASAD Jenderal Andika Perkasa Pastikan Pecat Prajurit TNI yang Melakukan Penyerangan Polsek Ciracas, https://medan.tribunnews.com/2020/08/31/kasad-jenderal-andika-perkasa-pastikan-pecat-prajurit-tni-yang-melakukan-penyerangan-polsek-ciracas?page=all.