Berita Nasional

INI Kata Mantan Kepala BAIS Soal Dampak Bagi Indonesia Bila Perang Pecah Antara AS & China di LCS

INI Kata Mantan Kepala BAIS Soal Dampak Bagi Indonesia Bila Perang Pecah Antara AS & China di LCS

Editor: Andreas Eko Prasetyo
via Kontan
ILUSTRASI. Dua kapal perusak milik China saat melakukan latihan 

TRIBUNJAMBI.COM - Panasnya kondisi di Laut China Selatan ternyata diprediksi bisa berdampak sampai Indonesia.

Ya, Amerika Serikat dan China kini tengah bersitegang di Laut China Selatan.

Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI Laksamana Muda TNI (Purn) Soleman B Ponto meyakini Indonesia akan terdampak jika Amerika dan China bertempur di Laut China Selatan.

Pesawat Bomber AS Nekat Lewati 30 Negara Eropa, 2 Jet Rusia Bereaksi & Hampir Terjadi Insiden Ini

Cegah Komplikasi Diabetes, Hindari Lima Jenis Makanan yang Bisa Bikin Fatal

1.247 ASN Pemprov Jambi Bakal Naik Pangkat Oktober Mendatang

Soleman mengatakan dari sisi lingkungan setidaknya laut Indonesia akan tercemar.

Tidak hanya itu, ia juga meyakin Indonesia akan kedatangan pengungsi perang dari sekitar Laut China Selatan.

Hal tersebut diungkapkan Soleman ketika menanggapi pertanyaan seorang peserta Diskusi Webinar bertajuk "Polemik Rancangan Perpres Tentang Tugas TNI dalam Mengatasi Terorisme" yang diselenggarakan Universitas Paramadina, Selasa (9/6/2020).

Ayah Jual Anak Bayinya, Terbongkar Gara-gara Tetangga Lihat Keanehan Tiba-tiba Punya Barang Ini

Ketahuan Hapus Foto dan Unfollow Instagram Nadya Mustika, Ini Alasan Rizky D Academy

"Bagaimana laut itu akan menjadi kotor. Bagaimana terjadi pencemaran lingkungan. Pasti akan berdampak kepada Indonesia. Bagaimana nanti kalau ada pengungsi datang ke mana, ke Indonesia lagi. Kita ingat bagaimana kasus Pulau Galang yang penuh dengan pengungsi. Sehingga apa yang akan terjadi dengan Laut China Selatan pasti akan berdampak kepada Indonesia," kata Soleman.

Diberitakan sebelumnya, situasi di kawasan Laut China Selatan kembali memanas.

Baru-baru ini, Shandong, kapal induk pertama yang China buat di dalam negeri, melakukan uji coba laut pada 22 Mei lalu, CCTV melaporkan. Pandemi virus corona menghambatnya untuk turun ke laut.

Ini pertama kali kapal induk Shandong turun ke laut untuk latihan sejak penugasan secara resmi ke Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) akhir tahun lalu.

DAFTAR HP Murah Cuma Rp1 Jutaan, Spesifikasi Redmi Note 8, Galaxy A11, OPPO A1K, VIVO Y11, Dll

6 Cara Alami Turunkan Asam Urat, Nyeri di Malam Hari Terhenti, Ini Cara Mudah Atasinya

Hanya, melansir South China Morning Post, CCTV, lembaga penyiaran negara China, tidak mengungkapkan lokasi pasti dari uji coba laut kapal induk Shandong.

Tetapi, sebuah pemberitahuan dari Administrasi Keselamatan Maritim Dalian menyebutkan, kapal induk Shandong berada di bagian Utara Laut Kuning.

Menurut pemberitahuan yang rilis pada 22 Mei itu, daerah di Timur Dalian, pelabuhan asal kapal induk Shandong, ditutup antara Senin dan Selasa pekan lalu untuk kegiatan militer.

Li Yongxuan, Wakil Kapten Shandong, mengatakan kepada CCTV, Shandong sangat membutuhkan latihan untuk mengembangkan kemampuannya.

“Kami perlu mengintegrasikan kelompok tempur kapal induk Shandong ke dalam sistem tempur keseluruhan sedini mungkin. Dan kami akan berusaha membuat kapal induk kami menjadi kapal yang siap tempur dan menang,” kata Li seperti dikutip South China Morning Post.

Kapal Induk China Shandong Harus Ekstra Waspada Karena Lawannya Ialah Task Force Terkuat AS USS Gerald R Ford
Kapal Induk China Shandong Harus Ekstra Waspada Karena Lawannya Ialah Task Force Terkuat AS USS Gerald R Ford (Navy Recognition)
Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved