16 Kopassus Dikepung Musuh, Tembak-tembakan di Bukit, Sintong Tak Pernah Kirim Helikopter
Komandan tim menyadari pasukannya terkepung. Kemudian ia memanggil para perwira bawahan dan menyampaikannya. Kesimpulan saya, kita terkepung.
Ternyata kepungan gerombolan yang paling tipis untuk diterobos, adalah ke selatan menuju bivak.
Karena disekitar bivak hanya terlihat empat orang musuh Hendropriyono memutuskan menerobos ke selatan.
Namun sampai ke lereng bukit, mereka tidak menemukan gerombolan.
• Ini Rahasia Kopassus Dalam Meyelesaikan Misi, Hanya Kirim Segelintir Anggota, Misi Selesai
• Siapa Erizal Zuhry Sidabutar?Anggota Kopassus yang Gugur Akibat Kontak Senjata Dengan KBB Papua
Ia tidak mau turun ke lembah, karena sudah sore hari.
Diperkirakan kalau tim yang bermalam di lembah, pagi-pagi akan habis dari ketinggian.
Terjadi pertempuran
Hendropriyono melaporkan posisinya, kemudian Ia mendapat perintah dari Sintong agar pasukan terus-menerus mendaki bukit.
Pada saat pasukan sedang mendaki menuju puncak bukit, terjadi pertempuran.
Hasilnya cukup menggembirakan.
Dua orang gerombolan tewas, tiga orang menyerah dan yang lain melarikan diri.
Hendropriyono akhirnya mengagumi Sintong
Di kemudian hari, Hendropriyono menanyakan kepada Sintong, sebagai komandan mengapa ia tidak mau mengirim helikopter.
Sebagai anak buah, Hendropriyono tidak mungkin marah kepada Sintong, sebagai atasannya.
Namun ia sakit hati. Sebaliknya Sintong yakin bahwa Hendropriyono dapat mengatasi keadaan dan keluar dari kepungan.
• Kopassus Berkaki Satu Dikeluarkan, Jenderal TNI Bela Mati-matian hingga Banting Baret
• Mimpi Ayah Lettu Inf Erizal, Prajurit Kopassus yang Gugur Ditembak KKB, Keluar Saja dari Akmil
Kesimpulan Sintong yakin bahwa Hendropriyono dapat mengatasi keadaan itu setelah mengolah situasi berdasar pada laporan Hendropriyono dan membaca peta.
Sintong menyadari situasinya sangat kritis. Tetapi jika Sintong meminta helikopter, berapa lama waktunya? Tidak dapat dihitung
"Keberadaan helikopter itu di Pontianak. Kapan helikopter akan sampai? Pada waktu helikopter datang mungkin kalian sudah mati," kata Sintong.
Mendengar jawaban itu Hendropriyono menerima senang.
Hendropriyono dan Sintong memiliki hubungan yang sangat dekat sejak keduanya bertugas dalam Satgas 42.
Sintong menyukai pekerjaan Hendropriyono sebagai anak buah dan Hendropriyono menyukai Sintong sebagai satu-satunya komandan yang sangat ia kagumi di semua operasi.

Hendropriyono memiliki banyak atasan selama di daerah operasi seperti di Irian Jaya dan Timor Timur, tetapi Sintong merupakan komandan yang paling ia kagumi.
Hendropriyono menilai nasib Sintong kurang bagus.
Akibat dari Peristiwa 12 November 1991 di Dili, ia dicopot dari jabatan Pangdam IX / Udayana.
Hendropriyono merasa sangat sedih.
Sebetulnya Sintong bisa menjadi Menhankam / Panglima ABRI.
Kesan Hendropriyono terhadap Sintong adalah orang yang sangat hebat dan luar biasa, kreatif, bijak, cerdas dan baik.
Selain itu, Sintong merupakan perwira yang jujur.
Ikuti terus kisah-kisah pasukan elite TNI AD Kopassus di tribunjambi.com. ( tribunjambi.com )
• Misi Rahasia Kopassus, Tahu-tahu Suami Pamitan saat sudah Ada di Pesawat Terbang
• 2 Jenderal TNI Kopassus dan Denjaka Karier Meroket, setelah Pembebasan Sandera Bajak Laut Somalia
• Kopassus Buru Mbah Suro Dukun Sakti Kebal Senjata dan Parang, Akhirnya Hilang
• Intel Kopassus Menyamar Menjadi tukang Durian Selama Setahun, Banyak Cerita Saat Lakukan Penyamaran