Ini Rahasia Kopassus Dalam Meyelesaikan Misi, Hanya Kirim Segelintir Anggota, Misi Selesai

Selama ini saat mendapat misi, markas Komando Pasukan Khusus hanya mengirimkan personel dalam jumlah tertentu.

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
AMMOchambers
Anggota Kopassus berada di rawa-rawa. 

TRIBUNJAMBI.COM - Dalam melaksanakan misi-misi, hanya segelintir prajurit pasukan elite TNI AD saja yang dikirim.

Itu berbeda dengan satuan infanteri lain yang mengirim pasukan dalam jumlah banyak.

Sakit Hati, sekuriti Disebuah Perusahaan Curi 21 Telefon Genggam

Takut Kader Terpecah, DPD I Tunda Musda DPD II Golkar Merangin

238 Karyawan Pabrik LG Cikarang Positif Corona, Begini Kondisinya

tribunnews
Kopassus dan peralatan perangnya (Jejaktapak.com)

Apa alasan markas komando hanya mengirim segelintir orang?

Selama ini saat mendapat misi, markas Komando Pasukan Khusus hanya mengirimkan personel dalam jumlah tertentu.

 

Di antaranya ketika operasi pembebasan sandera pesawat Garuda Indonesia di Thailand, ada 35 prajurit Kopassus diberangkatkan.

Meski hanya beberapa anggota Kopassus yang diberangkatkan, misi tersebut selesai dengan gemilang.

Sebenarnya apa perbedaan Kopassus dengan satun infanteri lain?

Perlu diketahui, sampai sekarang jumlah personel Kopassus dirahasiakan, apalagi grup Sandhi Yudha yang misterius.

Sebagai bagian dari Komando Utama (Kotama) tempur, personel Komando Pasukan Khusus atau Kopassus memiliki kemampuan di atas rerata tentara.

Pasukan ini memiliki kemampuan khusus bergerak cepat, menembak tepat, pengintaian dan anti teror.

Pergerakan personel ini juga tak terbaca lawan, begitu juga penyamaran intelijennya.

Biasanya sebelum pasukan utama turun, Kopassus mengirim intelijen tempurnya untuk menganalisa kekuatan lawan.

Setelah itu, dilakukan penyusunan strategi.

Kopassus memiliki beberapa tugas. Operasi Militer Perang (OMP), di antaranya Direct Action serangan langsung untuk menghancurkan logistik musuh, Combat SAR, Anti Teror, Advance Combat Intelligence (Operasi Inteligen Khusus).

Selain itu, Operasi Militer Selain Perang (OMSP), di antaranya Humanitarian Asistensi (bantuan kemanusiaan), AIRSO (operasi anti insurjensi, separatisme dan pemberontakan), perbantuan terhadap kepolisian/pemerintah, SAR Khusus serta pengamanan VVIP.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved