Gara-gara Ikutii Jalan Berdasarkan GPS, Nasib Sopir Truk Pasir Ini Berakhir Apes, Terjun ke Sungai
GPS menyuruhnya untuk menyeberangi jembatan kayu, ketika truknya dalam keadaan membawa pasir.
TRIBUNJAMBI.COM - Seorang pengemudi truk menyalahkan GPS setelah truk yang ia kemudikan jatuh ke dalam sungai.
Melansir dari The Thaiger pada hari Rabu (26/8/2020), pengemudi truk bernama Wittiwat berusia 23 tahun, menjelaskan pada pihak berwajib bahwa dirinya jatuh ke sungai setelah menerima arahan dari GPS.
GPS menyuruhnya untuk menyeberangi jembatan kayu, ketika truknya dalam keadaan membawa pasir.
Padahal dirinya sudah tahu, jembatan yang akan dilaluinya sudah tidak meyakinkan untuk dilalui, apalagi truknya berisi muatan pasir.
Namun, karena GPS menyuruhnya untuk melewati jembatan, ia mencobanya dan krakk (suara kayu patah), dirinya bersama truk jatuh ke sungai.
Setelah truk milik Wittiwat jatuh, penduduk setempat berhasil menarik keluar truk beserta dirinya.
Wittiwat langsung dilarikan ke rumah sakit, insiden ini terjadi di Khu Khwang, Pathum Thani, Thailand.
Wittiwat hanya mengalami luka ringan, hanya mengalami lecet pada lutut.
Ia sedang membawa muatan pasir dari Bang Bua Thong ke Lat Lum Kaew, Thailand.
Biasanya jembatan itu hanya digunakan oleh pengendara motor, atau kendaraan yang tidak memiliki beban berat.
Bahkan jembatan itu sudah 30 tahun tidak dilalui mobil, penduduk setempat juga tidak pernah melalui jembatan itu menggunakan kendaraan berat, karena tidak meyakinkan.
Penduduk setempat mengatakan, setelah kejadian itu, jembatan akan diperbaiki.
• 434 Pegawai RSUD Sarolangun Ikuti Uji Swab, Kerjasama dengan Universitas Andalas
• Kisruh DPD II Golkar Muarojambi Sampai di Mahkamah Partai
Zaman berubah, untuk tahu jalan sudah bisa mengandalkan gadget, karena petunjuk jalan telah terekam pada aplikasi.
Namun, banyak pengalaman-pengalaman warga, setelah mengikuti petunjuk arah dari GPS, mengarah ke jalan buntu.
Hal demikian bukan hanya sekali atau dua kali terjadi, banyak pengalaman-pengalaman warga menceritakan ketika mengikuti GPS, malah dibawa ke jalan lebih jauh atau jalan yang tidak biasa dilalui kendaraan.
Biasanya terjadi ketika masuk ke kawasan jauh dari perkotaan, GPS tidak selalu menunjukkan ke jalan yang tepat, boleh jadi karena jarang dilalui kendaraan.
Selain itu, karena jalan tersebut tidak selalu dicari oleh pengguna petunjuk arah, sehingga arah yang diperlihatkan tidak selalu tepat.
Seperti kejadian yang dialami Wittiwat, arahan GPS untuk menyuruhnya ke jembatan, padahal dirinya sudah mengetahui, jembatan yang dilaluinya tidak terlihat meyakinkan menahan beban truknya apalagi ia membawa beban berupa pasir.
Namun, karena ingin mencoba, ia harus jatuh ke sungai, karena ingin mencoba kekuatan jembatan. (Serambinews.com/Syamsul Azman)
SUMBER: Serambi Indonesia
• Harga Emas di Kota Jambi Naik Drastis, Segini Besarannya
• Polisi di Merangin Diserang Orang Gangguan Jiwa, Polres Serahkan Pelaku ke Dinsos