Diduga Jadi Korban Salah Tangkap, Pelajar 13 Tahun Babak Belur Ditangan Polisi
Seorang pelajar berinisial MF (13), di Makassar, Sulawesi Selatan, diduga jadi korban salah tangkap aparat polisi. Peristiwa tersebut terjadi pada Jum
TRIBUNJAMBI.COM- MF (13), pelajar di Makassar, Sulawesi Selatan, diduga jadi korban salah tangkap aparat polisi.
Penangkapan itu terjadi saat polisi membubarkan aksi tawuran antar pemuda, Jumat (21/8/2020).
• 12 Tahun Jadi Waria, Ardi Asal Makasar Putuskan Kembali Jadi Pria dan Menikah,
• Sinopsis Film Ride Along 2 Akan Tayang di GTV Malam Ini Pukul 21.00
• Mendagri Dukung Pemberian Masker dan Hand Sanitizer Bergambar Paslon Jelang Pilkada
Akibat salah tangkap itu, MF diketahui mengalami sejumlah luka di sekujur tubuh, seperti lebam di bagian wajah, kaki, dan hidungnya mengeluarkan darah.
Karena khawatir dengan kondisi kesehatan korban, pihak keluarga akhirnya membawa MF ke rumah sakit dan melaporkannya ke Propam Polda Sulsel.
• Dua Bulan Pelarian, Pimpinan Perompak di Kawasan Pulau Seribu Diringkus Polda Metro Jaya di Jambi
• Amien Rais Tuding Orang Dalam Yang Bakar Gedung Kejaksaan Agung Atas Perintah Mafia
• Cara Aktivasi Promo Telkomsel 10 GB Cuma Rp 20 Ribuan dan Rp 10, Ada Paket Internet Murah 90 GB
Tak sengaja kena pukul
Terkait dengan insiden itu, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo membantah terjadi salah tangkap.
Diceritakan Ibrahim, saat kejadian itu para pelaku tawuran membubarkan diri setelah polisi datang.
Saat dilakukan penyisiran, petugas berhasil mengamankan tiga anak di lokasi kejadian, salah satunya korban MF.
• Kritik Attitude Dance Jennie, Natya Diserang Fans BLACKPINK
• Pembelajaran Tatap Muka di Bungo Segera Dilaksanakan, Disdik Sebut Sudah Dapat Persetujuan Bupati
• Rekannya Positif Covid-19, Banyak Anggota DPRD Pekanbaru Kabur Saat Dilakukan Tes Swab
• Presiden Barcelona Dianggap Pengecut Setelah Pecat Luis Suarez Lewat Telepon
"Secara spontan petugas tersebut berusaha menangkap dengan mengayunkan tangan untuk memegang kerah bajunya. Namun, secara tidak sengaja membentur bagian muka dari korban," ujar Ibrahim dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/8/2020).
Karena saat itu berada di lokasi kejadian dan berusaha kabur dari kejaran aparat, ia menduga korban terlibat atau menjadi pelaku dalam tawuran tersebut.
"Sehingga diduga kuat (korban) ikut melakukan perang kelompok, begitu pula kabar ditabrak, itu tidak ditemukan keterangan terkait hal tersebut," tambah Ibrahim.
Keterangan keluarga korban
Paman korban Abdul Karim menyesalkan tindakan aparat kepolisian yang menganiaya keponakannya.
Sebab, akibat salah tangkap itu MF babak belur dan dipaksa mengakui kesalahan yang tidak dibuatnya.
Padahal, saat kejadian pembubaran tawuran itu keponakannya tak sengaja hanya melintas di lokasi kejadian.
