Jelang Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 H, Ini Hukum Melaksanakan Puasa Asyura dan Puasa Tasua

Tahun Baru Islam atau 1 Muharram 1442 Hijriah jatuh pada Kamis, 20 Agustus 2020. Umat islam biasa menyambutnya dengan

Editor: rida
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Warga Cipinang Muara 3 Jakarta Timur mengikuti pawai obor serta membawa berbagai pernak-pernik, Sabtu (1/10/2016). Pawai obor tersebut dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1438 H yang jatuh pada 2 Oktober 2016. 

TRIBUNJAMBI.COM - Tahun Baru Islam atau 1 Muharram 1442 Hijriah jatuh pada Kamis, 20 Agustus 2020. Umat islam biasa menyambutnya dengan menjalankan sejumlah amalan.

VIDEO Ini Ular yang Kerap Dijumpai di Jambi

VIDEO Ini Ular yang Kerap Dijumpai di Jambi

Beda, Begini Peringatan Detik-detik Proklamasi yang Akan Dilaksanakan di Istana 17 Agustus 2020

Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah dan termasuk salah bulan istimewa bagi umat muslim.

Bulan Muharram merupakan satu di antara bulan suci umat islam yang mempunyai keutamaan.

Maka, di bulan Muharram ini dianjurkan untuk melakukan amalan ketaatan dan kebaikan untuk memperbaiki kualitas diri.

Remaja 14 Tahun Diperkosa saat Pingsan, Hingga Korban Dikubur Pelaku Mengira Sudah Meninggal

Kenalkan Permainan Tradisional untuk Mencintai Budaya Indonesia

Manfaatkan Gawai untuk Edukasi Tentang Cinta Tanah Air pada Anak

Di antaranya Puasa Asyura pada 9 Muharram (Puasa Tasua) dan 10 Muharram ( Puasa Asyura) atau pada kalender masehi pada 28 Agustus 2020 dan 29 Agustus 2020.

Puasa Asyura merupakan salah satu puasa sunnah yang dilakukan dan dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Namun dalam sebuah hadis dijelaskan bahwa melaksanakan Puasa Asyura juga harus diikuti dengan Puasa Tasua (puasa satu hari sebelum Asyura) atau setelah asyura, yakni tanggal 11 Muharram.

Blak-blakan Ahok Langgar Aturan Agama, Akui Semua Jadi Hancur dan Terima Semua Resiko

Nella Kharisma dan Dory Harsa Menikah di Gereja Kediri Hari ini? Undangan Pernikahannya Beredar

Pernah Coba Rebus Telur Menggunakan Garam, Ini Efeknya

6 Jenis Makanan Ini Ternyata Bisa Bantu Tingkatkan Kepuasan Seksual, Ini Jenisnya

Menurut Wakil Sekretaris PWNU DIY, Ustaz Muhajir, diperbolehkan berpuasa Asyura tanpa melaksanakan puasa Tasu'a.

"Karena kedua puasa ini hukumnya sunah. Sehingga, diperbolehkan untuk melakukan satu diantaranya. Dan, Rasullullah SAW pun belum pernah melaksanakan puasa Tasu'a," jelasnya kepada TRIBUNJOGJA.COM, pada Rabu (12/08/2020).

Pernyataan Ustaz Muhajir pun diperjelas dalam Ibn Abbas RA:

عن ابن عباس أن النبي صلى الله عليه وسلم صام يوم عاشوراء فقالوا يا رسول الله إنه يوم تعظمه اليهود والنصارى فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: فإذا كان العام المقبل إن شاء الله تعالى صمنا اليوم التاسع، قال: فلم يأت العام المقبل حتى توفي رسول الله صلى الله عليه وسلم

Artinya: Sesungguhnya Rasulullah SAW berpuasa hari Asyura, kemudian para sahabat berkata, “Wahai Rasul SAW, sesungguhnya asyura adalah hari agung bagi kaum Yahudi dan Nasrani,” kemudian Rasul berkata, “Jika tiba muharram tahun depan, insya Allah kita berpuasa di hari kesembilan. Ibn Abbas berkata, “Rasulullah wafat sebelum datang bulan Muharram tahun selanjutnya.

Hadis ini menunjukkan keinginan Rasul untuk melakukan puasa sebelum hari asyura.

Dalam hadis lain, yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad juga dijelaskan bahwa Rasul memerintahkan untuk berpuasa di hari sebelum atau sesudah hari asyura, agar berbeda dengan kaum Yahudi:

صوموا يوم عاشوراء وخالفوا اليهود وصوموا قبله يوما وبعده يوما

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved