Hoessin Saad Pejuang dan Mantan Bupati Bute yang Rutin Menulis Buku Harian

Hoessin Saad Pejuang dan Mantan Bupati Bute yang namanya diabadikan untuk nama jalan di Muara Bungo, Kabupaten Bungo.

Penulis: Deddy Rachmawan | Editor: Deddy Rachmawan
zoom-inlihat foto Hoessin Saad Pejuang dan Mantan Bupati Bute yang Rutin Menulis Buku Harian
TRIBUN JAMBI/DEDDY RACHMAWAN
Hoessin Saad semasa muda

Di rumah tua itulah kemudian, tiga kakak beradik yang sangat akrab tersebut memperlihatkan kepada Tribun sejumlah dokumen.

Arsip lawas itu mulai dari berkas surat menyurat, foto, piagam hingga lencana penghargaan. Di antaranya ada surat perintah perang, surat kuasa dari Kepala Polisi Tentara Daerah Djambi, hingga surat clearance dari Komandan Polisi Militer DetasemenIV/2. Surat clearance adalah “surat sakti” yang menyatakan seseorang tidak terlibat G30S/PKI.

Pertempuran Jumat yang tak Seimbang

Sepak Terjang Selempang Merah Tersiar di Suratkabar Belanda

Heboh di TikTok Anak Kecil Sendirian Naik Pesawat Dari Banjarmasin ke Jakarta Alasannya Bikin Kagum!

Jangan Lupakan Merangin Tua

Itu hanya sebagian kecil, masih banyak dokumen penting lainnya yang masih terjaga hingga kini.

Menurut Eka Yasa, ayahnya memang tertib dalam mendokumentasikan dan menyimpan berbagai bukti-bukti sejarah tersebut. Aneka berkas lawas tersimpan dalam map yang dikelompokkan dalam kategori tertentu.

“Di rumah saya, ada juga album foto-foto lama yang oleh ayah diberi keterangan peristiwanya,” tutur Eka kepada Tribun.

Perihal foto “jadul” itu Eka kerap membagikannya di media sosial. Ia berseloroh, foto-foto yang sudah ia digitalisasi itu tak akan habis dalam setahun sekalipun diunggah setiap hari.

Dan memang dari foto-foto yang ia perlihatkan, begitu banyak peristiwa Jambi masa lampau yang didokumentasikan oleh ayahnya.

Satra juga punya kenangan tentang bagaimana ayahnya tertib dalam mendokumentasikan berbagai hal.

“Tiap pagi, beliau duduk di teras sembari menulis di buku hariannya,” kata Satra yang kini menempati rumah tua tersebut.

Hoessin Saad remaja termasuk orang yang beruntung.

Pendidikan dasarnya ia timba di Vervolgschool Muara Bungo pada tahun 1938. Kemudian ia melanjutkan ke INS Kayu Tanam di Padang tahun 1942.

Tokoh nasional AA Navis dan Mochtar Lubis termasuk lulusan INS ini. Hoessin juga mengenyam ilmu di Sekolah Pamong Praja Bukit Tinggi tahun 1955.

Semasa hidupnya, Hoessin Saad mengabdi sebagai tentara selama lima tahun, menjadi pejabat negara tujuh tahun dan sebagai pegawai negeri sipil 24 tahun.

Kiprah Hoessin Saad muda dalam perjuangan republik terbilang panjang, sekalipun di militer hanya lima tahun. 

Misalnya, ia pernah menjadi Ketua Badan Penyelidik BKR, TKR (Tentara Keamanan Rakjat) di Muara Bungo pada Oktober 1945. Ia saat itu berpangkat sersan mayor.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved