Hoessin Saad Pejuang dan Mantan Bupati Bute yang Rutin Menulis Buku Harian
Hoessin Saad Pejuang dan Mantan Bupati Bute yang namanya diabadikan untuk nama jalan di Muara Bungo, Kabupaten Bungo.
Penulis: Deddy Rachmawan | Editor: Deddy Rachmawan
Bahkan ketika ia berpangkat letnan muda pada 1946, pria dengan 17 anak itu dipercaya sebagai Komandan Polisi Tentara (PT) Seksi IV Muara Bungo dan Muara Tebo.
Buku Republik Indonesia; Provinsi Sumatera Tengah juga merekam kiprahnya.
Letnan Hoessin Saad dipercaya menjadi kepala front Pasukan Batang Tebo. Pasukan yang dikepalai oleh Letnan Daud itu terlibat dalam perang melawan Belanda pada Juli 1949.
Atas jasa-jasanya itu, oleh pemerintah Hoessin Saad dianugerahi delapan bintang jasa termasuk bintang Legiun Veteran RI.

Menurut Eka, pada tahun 1950 ayahnya mengajukan pengunduran diri dari TNI.
Sehingga kemudian keluar surat mengenai berhenti dengan hormat itu dari Komanda SS dan Menteri Pertahanan.
Setelah itu barulah Hoessin Saad memulai karier di pemerintahan sebagai PNS di kantor Bupati Kabupten Merangin. Hingga akhirnya, ia diangkat menjadi Bupati Bungo Tebo (Bute) dari tahun 1968-1975.
“Ayah dilantik sebagai Bupati Bute pada 28 Desember 1967,” kata Eka.
Hoessin Saad mangkat pada usia 74 tahun, pada hari Kamis, 22 Mei 1997. Ia kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Satria Negara, Muara Bungo.
Sebagai penghormatan, Dandim 0416 Bungo Tebo ketika itu menjadi inspektur upacara.
“Di antara yang hadir yaitu Bupati Bute Drs Syofyan Ali, mantan Bupati Bute Drs H Abdul Muthalib, asisten Gubernur Jambi, Prof Dr Ramlie Jalil Ketua Bappeda Provinsi Jambi,” kata Eka mengenang.
(deddy rachmawan)