Hoessin Saad Pejuang dan Mantan Bupati Bute yang Rutin Menulis Buku Harian

Hoessin Saad Pejuang dan Mantan Bupati Bute yang namanya diabadikan untuk nama jalan di Muara Bungo, Kabupaten Bungo.

Penulis: Deddy Rachmawan | Editor: Deddy Rachmawan
zoom-inlihat foto Hoessin Saad Pejuang dan Mantan Bupati Bute yang Rutin Menulis Buku Harian
TRIBUN JAMBI/DEDDY RACHMAWAN
Hoessin Saad semasa muda

Hoessin Saad Pejuang dan Mantan Bupati Bute yang Rutin Menulis Buku Harian

Namanya diabadikan untuk nama jalan di Muara Bungo, Kabupaten Bungo.

Tapi itu tak serta merta membuat orang-orang yang melintasi jalan tersebut, memafhumi kiprah pemilik nama itu.

Hoessin Saad. Demikian nama yang diabadikan itu.

Sebuah rumah tua yang masih terawat, berdiri di sana. Di rumah berkelir putih itulah, dulunya sosok Hoessin Saad bermukim.

Jumat (7/8) malam, Tribun Jambi berkesempatan bertandang ke sana. Tentu atas kemurahan hati empunya rumah.

Empat pigura berbeda ukuran menempel di dinding sisi kiri ruang tamu. Di sisi yang lain, terpajang sejumlah lukisan pemandangan berukuran besar.

Lukisan dan foto tersebut sama-sama tuanya.

Pada empat foto lawas tadi, hanya ada dua wajah. Itulah foto Hoessin Saad dan istrinya, Hj Asni.

Sejumlah foto memang menghiasai rumah tua yang berada di Jalan Hoessin Saad, Kelurahan Bungo Barat, Muara Bungo tersebut.

“Kebetulan anak-anaknya banyak tinggal di sini,” ungkap Malahaswari Hoessin Saad, salah seorang anak Hoessin Saad mengenai lokasi jalan tersebut.

Selain Malahaswari, ada dua adiknya yakni Satra Hoessin Saad dan Eka Yasa Hoessin Saad turut menerima kunjungan Tribun.

Lalu siapa sesungguhnya Hoessin Saad?

Pria kelahiran Desa Lubuk Landai, 29 September 1924 itu memiliki rekam jejak panjang bagi republik, khususnya Provinsi Jambi. Ia termasuk sosok pahlawan Jambi.

Pengabdiannya tak hanya di dunia militer, tapi juga di pemerintahan, baik itu sebagai pejabat negara ataupun PNS.

Di rumah tua itulah kemudian, tiga kakak beradik yang sangat akrab tersebut memperlihatkan kepada Tribun sejumlah dokumen.

Arsip lawas itu mulai dari berkas surat menyurat, foto, piagam hingga lencana penghargaan. Di antaranya ada surat perintah perang, surat kuasa dari Kepala Polisi Tentara Daerah Djambi, hingga surat clearance dari Komandan Polisi Militer DetasemenIV/2. Surat clearance adalah “surat sakti” yang menyatakan seseorang tidak terlibat G30S/PKI.

Pertempuran Jumat yang tak Seimbang

Sepak Terjang Selempang Merah Tersiar di Suratkabar Belanda

Heboh di TikTok Anak Kecil Sendirian Naik Pesawat Dari Banjarmasin ke Jakarta Alasannya Bikin Kagum!

Jangan Lupakan Merangin Tua

Itu hanya sebagian kecil, masih banyak dokumen penting lainnya yang masih terjaga hingga kini.

Menurut Eka Yasa, ayahnya memang tertib dalam mendokumentasikan dan menyimpan berbagai bukti-bukti sejarah tersebut. Aneka berkas lawas tersimpan dalam map yang dikelompokkan dalam kategori tertentu.

“Di rumah saya, ada juga album foto-foto lama yang oleh ayah diberi keterangan peristiwanya,” tutur Eka kepada Tribun.

Perihal foto “jadul” itu Eka kerap membagikannya di media sosial. Ia berseloroh, foto-foto yang sudah ia digitalisasi itu tak akan habis dalam setahun sekalipun diunggah setiap hari.

Dan memang dari foto-foto yang ia perlihatkan, begitu banyak peristiwa Jambi masa lampau yang didokumentasikan oleh ayahnya.

Satra juga punya kenangan tentang bagaimana ayahnya tertib dalam mendokumentasikan berbagai hal.

“Tiap pagi, beliau duduk di teras sembari menulis di buku hariannya,” kata Satra yang kini menempati rumah tua tersebut.

Hoessin Saad remaja termasuk orang yang beruntung.

Pendidikan dasarnya ia timba di Vervolgschool Muara Bungo pada tahun 1938. Kemudian ia melanjutkan ke INS Kayu Tanam di Padang tahun 1942.

Tokoh nasional AA Navis dan Mochtar Lubis termasuk lulusan INS ini. Hoessin juga mengenyam ilmu di Sekolah Pamong Praja Bukit Tinggi tahun 1955.

Semasa hidupnya, Hoessin Saad mengabdi sebagai tentara selama lima tahun, menjadi pejabat negara tujuh tahun dan sebagai pegawai negeri sipil 24 tahun.

Kiprah Hoessin Saad muda dalam perjuangan republik terbilang panjang, sekalipun di militer hanya lima tahun. 

Misalnya, ia pernah menjadi Ketua Badan Penyelidik BKR, TKR (Tentara Keamanan Rakjat) di Muara Bungo pada Oktober 1945. Ia saat itu berpangkat sersan mayor.

Bahkan ketika ia berpangkat letnan muda pada 1946, pria dengan 17 anak itu dipercaya sebagai Komandan Polisi Tentara (PT) Seksi IV Muara Bungo dan Muara Tebo.

Buku Republik Indonesia; Provinsi Sumatera Tengah juga merekam kiprahnya.

Letnan Hoessin Saad dipercaya menjadi kepala front Pasukan Batang Tebo. Pasukan yang dikepalai oleh Letnan Daud itu terlibat dalam perang melawan Belanda pada Juli 1949.

Atas jasa-jasanya itu, oleh pemerintah Hoessin Saad dianugerahi delapan bintang jasa termasuk bintang Legiun Veteran RI.

Eka Yasa dan Malahaswari anak pejuang Jambi, Hoessin Saad memperlihatkan lencana penghargaan perjuangan yang diperoleh bapaknya dari pemerintah Indonesia
Eka Yasa dan Malahaswari anak pejuang Jambi, Hoessin Saad memperlihatkan lencana penghargaan perjuangan yang diperoleh bapaknya dari pemerintah Indonesia (TRIBUN JAMBI/DEDDY RACHMAWAN)

Menurut Eka, pada tahun 1950 ayahnya mengajukan pengunduran diri dari TNI.

Sehingga kemudian keluar surat mengenai berhenti dengan hormat itu dari Komanda SS dan Menteri Pertahanan.

Setelah itu barulah Hoessin Saad memulai karier di pemerintahan sebagai PNS di kantor Bupati Kabupten Merangin. Hingga akhirnya, ia diangkat menjadi  Bupati Bungo Tebo (Bute) dari tahun 1968-1975.

“Ayah dilantik sebagai Bupati Bute pada 28 Desember 1967,” kata Eka.

Hoessin Saad mangkat pada usia 74 tahun, pada hari Kamis, 22 Mei 1997. Ia kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Satria Negara, Muara Bungo.

Sebagai penghormatan, Dandim 0416 Bungo Tebo ketika itu menjadi inspektur upacara.

“Di antara yang hadir yaitu Bupati Bute Drs Syofyan Ali, mantan Bupati Bute Drs H Abdul Muthalib, asisten Gubernur Jambi, Prof Dr  Ramlie Jalil Ketua Bappeda Provinsi Jambi,” kata Eka mengenang.

 (deddy rachmawan)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved