Hassan Diab, PM Lebanon yang Mengundurkan Diri Setelah Ledakan di Beirut
Pengunduran diri Hassan Diab diumumkan di tengah kemarahan rakyat yang menyeruak atas ledakan mematikan di Pelabuhan Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020
TRIBUNJAMBI.COM - Perdana Menteri (PM) Lebanon Hassan Diab resmi mengundurkan diri pada Senin (10/8/2020).
Pengunduran diri Hassan Diab diumumkan di tengah kemarahan rakyat yang menyeruak atas ledakan mematikan di Pelabuhan Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020).
Rakyat menuding kelalaian pemerintah dan korupsi para elite politik selama puluhan tahun adalah penyebab ledakan itu.
"Hari ini kami mendengarkan rakyat dan tuntutan mereka untuk meminta pertanggungjawaban atas bencana yang telah tersimpan selama tujuh tahun," kata Hassan Diab dalam pidato yang disiarkan televisi, dikutip dari AFP.

"Inilah mengapa hari ini saya mengumumkan pengunduran diri pemerintah," lanjut dia.
Hassan Diab dilantik sebagai PM Lebanon pada Desember 2019, dan dia adalah PM Lebanon kedua yang mengundurkan diri dalam 10 bulan terakhir.
Jajaran kabinetnya yang dibentuk pada Januari 2020 untuk mengatasi krisis ekonomi yang makin parah dipukul telak oleh ledakan di Beirut yang menewaskan 160 orang dan melukai 6.000 warga.
• Plt Wali Kota Medan Dipecat Dari PDI-P, Karena Gabung ke Partai Demokrat Buat Maju Pilkada Medan
• Resmi Diumumkan! Live Streaming Pengumuman Calon Kepada Daerah PDIP, Bagaimana dengan Jambi?
Dari akademisi menjadi perdana menteri
Diab lahir di Beirut pada 6 Juni 1959.
Dia merupakan seorang akademisi dengan gelar master dan PhD di bidang teknik sistem komputer.
Pada 1985, Diab bergabung dengan American University of Beirut sebagai profesor di bidang kelistrikan dan teknik komputer.

Sebagai seorang akademisi, Diab telah menulis lebih dari 120 publikasi yang terindeks, terdiri dari jurnal sains terindeks internasional dan juga konferensi internasional.
Melansir Google Scholar, dua penelitiannya yang paling banyak dikutip berjudul Defuzzification Techniques for Fuzzy Controllers (2000) dan Laminar Natural Convection in A Horizontal Rhombic Annulus (1993).
Pada Oktober 2006, Diab ditunjuk sebagai Wakil Presiden untuk Regional Foreign Programs di American University of Beirut.
Selain itu, Diab juga pernah terlibat di pemerintahan Lebanon sebelum menjadi PM. Dia sempat menjabat sebagai Menteri Pendidikan pada 2005-2011 dan 2011-2014, pada masa kepemimpinan PM Najib Mikati.