Hassan Diab, PM Lebanon yang Mengundurkan Diri Setelah Ledakan di Beirut
Pengunduran diri Hassan Diab diumumkan di tengah kemarahan rakyat yang menyeruak atas ledakan mematikan di Pelabuhan Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020
Diab adalah satu dari sedikit teknokrat yang tidak terafiliasi dengan partai politik mana pun.
Dia juga merupakan Menteri Pendidikan pertama di Lebanon yang memiliki latar belakang profesional dalam pendidikan tinggi.
Setelah tidak menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Diab kembali ke Kampus AUB untuk meneruskan profesinya sebagai pengajar.
Pada 2019, ia dinominasikan sebagai salah satu kandidat PM Lebanon, bersaing dengan Nawaf Salam, dan Halima Qaqour.
• Pidato Bung Karno Sebelum Bacakan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
• Download Lagu MP3 DJ Remix 24 Jam Full Bass, Ada Video DJ Breakbeat, DJ Tiktok, DJ Opus Terbaru 2020
Pemilihan yang kompleks
Perjalanan Hassan Diab menuju kursi perdana menteri penuh dinamika.
Mengutip Anadolu Agency, 20 Desember 2019, setelah beberapa penundaan, konsultasi parlemen di Lebanon berhasil menunjuk perdana menteri baru, mantan Menteri Pendidikan Hassan Diab, untuk membentuk pemerintahan baru.
Diab memperoleh 69 suara dari 128 dalam konsultasi parlemen.
Sementara pesaingnya, diplomat Nawaf Salam mendapatkan 13 suara dan Halima Qaqour memperoleh satu suara.
Tidak lama setelah dinobatkan sebagai perdana menteri, Diab membantah berafiliasi dengan kelompok mana pun, termasuk Hizbullah.
Mengutip BBC, 19 Desember 2019, Diab dinominasikan sebagai kandidat PM oleh faksi Syiah Lebanon, terdiri dari Hizbullah dan aliansinya.
Diab dilaporkan gagal mengamankan dukungan dari faksi Sunni, yang akan menyulitkannya membentuk pemerintahan baru dan mendapat bantuan dari negara-negara Barat.
Pada saat itu, Presiden Michel Aoun menggelar konsultasi formal dengan anggota parlemen terkait siapa yang akan dipilih sebagai perdana menteri.
Posisi ini, dalam konteks kompleksitas politik pembagian kekuasaan di Lebanon, harus dijabat oleh seorang Muslim Sunni.
Namun, Presiden Aoun diminta untuk memilih kandidat yang memperoleh dukungan terbanyak. Diab sendiri diusung oleh faksi Syiah terbesar di Lebanon, Hizbullah dan Amal. Selain itu, ia juga didukung oleh Maronite Christian Free Patriotic Movement (FPM).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/11082020_diab.jpg)