PMII Kecewa, Pemprov Jambi Enggan Berikan Data Penerima Bansos, Dianggap Tak Transparan Kelola Dana

Aksi mahasiswa PMII Provinsi Jambi Jumat pagi (7/8/2020), menuntut Pemprov Jambi transparan dalam penggunaan anggaran Covid-19.

Penulis: Zulkipli | Editor: Rahimin
TRIBUNJAMBI/ZULKIFLI
Aksi mahasiswa PMII Provinsi Jambi Jumat pagi (7/8/2020), menuntut Pemprov Jambi transparan dalam penggunaan anggaran Covid-19. 

 Laporan Wartawan Tribun Jambi, Zulkifli

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Aksi mahasiswa PMII Provinsi Jambi Jumat (7/8/2020) pagi, menuntut Pemprov Jambi transparan dalam penggunaan anggaran Covid-19

Mahasiswa melakukan orasi mulai di Bank Indonesia Telanapura lalu di Kantor Gubernur Jambi.

Di kantor Gubernur Jambi, puluhan mahasiswa PMII Provinsi Jambi tersebut ditemui langsung oleh Sekda Provinsi Jambi, Sudirman.

Mereka dikawal oleh aparat kepolisian supaya tidak anarkis. 

Pose Nungging Anya Geraldine Pakai Rok Mini Mendadak Jadi Sorotan: Hero Pemberantas Fakboy!

Guru TK Jadi Korban Pelecehan Kepala Sekolah, Baju Robek Saat Berusaha Kabur Dari Ruang Kantor

Ingin Dapatkan Cash Back 30 persen Dari Pertamina, Intip Syaratnya

Ketua PKC Provinsi Jambi Hengki Tornado bilang, Pemprov Jambi tidak transpran dalam pengelolaan dana penanganan covid-19 yang telah digelontorkan.

Bahkan saat mahasiswa meminta data penerima bansos yang telah disalurkan oleh Pemprov Jambi, Pemprov belum berkenan menyampaikan. 

"Maka daripada itu kami dari PMII sangat kecewa dengan persoalan pada hari ini. Dan kami akan datang kembali menayakan ini. Masak sekelas data penerima tidak bisa disampaikan ke publik," sebut Hengki.

Puluhan orang dari PKC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Provinsi Jambi menggruduk kantor Gubernur Jambi, Jumat pagi (7/8/2020).
Puluhan orang dari PKC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Provinsi Jambi menggruduk kantor Gubernur Jambi, Jumat pagi (7/8/2020). (TRIBUNJAMBI/ZULKIFLI)

Selain itu kata Hengki, banyak lagi lain persolan yang ditemukan di lapangan, seperti salah sasaran. Kemudian item sembako yang diberikan tidak transparan.

"Kayak Supermi itu Indomi. Kalau susu itu susu apa, ABC atau apa. Seharusnya kan Pemprov Jambi kan menyampaiakan bahwa ini loh yang dibelanjakan dari anggaran yang dikeluarkan," sebut Hengki.

Mantan Anggota Intelijen Saudi Sebut Putra Mahkota Arab Saudi Kirim Tim Pembunuh Untuk Menghabisinya

Bantuan Rp 600 Ribu Untuk Karyawan Swasta Timbulkan Pro Kontra, Pemerintah Jangan Diskriminasi

Sering Mengalami Pusing Jika Kelamaan Main Hp, Ini Penyebabnya

Hengki juga menyayangkan lambatnya penanganan covid-19 di Provinsi Jambi. Bahkan anggaran yang telah disiapkan belum terealisasi 100 persen.

"Berarti tidak menutup kemungkinan angka kemiskinan meningkat di Jambi gara-gara itu," tambahnya. 

Selain itu, menurut Hengki, harus ada langkah-langkah strategis atau master plan dari Pemprov Jambi dalam penanganan covid-19 di Provinasi Jambi.

Menyikapi tuntutan massa PMII, Juru Bicara Pemprov Jambi Johansyah menyampaikan bahwa tentunya Pemprov Jambi komit dalam penanganan covid-19 di Provinsi Jambi.

Pemrov Jambi telah melakukan refokusing anggaran sebesar Rp 211 Miliar untuk penanganan covid di Provinsi Jambi. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved