Berita Nasional
Purnama Karo, Disebut Hari Baik untuk Berdana Punia, jatuh pada Bulan Kedua Sistem Kalender Bali
Purnama Karo, Disebut Hari Baik untuk Berdana Punia, jatuh pada Bulan Kedua Sistem Kalender Bali
TRIBUNJAMBI.COM, DENPASAR - Tepat pada hari ini, Senin (3/8/2020) merupakan Purnama Karo.
Purnama ini jatuh pada bulan kedua dalam sistem kalender Bali.
Dalam lontar Sundarigama dikatakan bahwa Purnama merupakan payogan Sang Hyang Candra.
• Buruan Cek 11 Promo Alfamart Hari Ini 3 Agustus 2020, Mulai dari Super Monday hingga Hajatan Gopay
• 12 Tahun Jadi TNI Gadungan, Terbongkar Saat Ketemu Tentara & Kagok saat Ditanya KTA dan NRP
• BMKG Jambi Prediksi Bakal Terjadi Hujan Ringan Hari Ini dan Besok
Terkait purnama ini disebutkan:
Mwah hana pareresiknira sang hyang rwa bhineda, makadi sang hyang surya candra, yatika nengken purnama mwang tilem, ring purnama sang hyang ulan mayoga, yan ring tilem sang hyang surya mayoga.
Artinya:
Ada lagi hari penyucian diri bagi Dewa Matahari dan Dewa Bulan yang juga disebut Sang Hyang Rwa Bhineda, yaitu saat tilem dan purnama.
Saat purnama adalah payogan Sang Hyang Wulan (Candra), sedangkan saat tilem Sang Hyang Surya yang beryoga.
Lebih lanjut dalam lontar Sundarigama disebutkan:
Samana ika sang purohita, tkeng janma pada sakawanganya, wnang mahening ajnana, aturakna wangi-wangi, canang nyasa maring sarwa dewa, pamalakunya, ring sanggat parhyangan, laju matirta gocara, puspa wangi.
Purnama juga merupakan hari penyucian diri lahir batin.
Oleh karena itu semua orang wajib melakukan penyucian diri secara lahir batin dengan mempersembahkan sesajen berupa canang wangi-wangi, canang yasa kepada para dewa, dan pemujaan dilakukan di Sanggah dan Parahyangan, yang kemudian dilanjutkan dengan memohon air suci.
Selain itu Purnama juga merupakan hari baik untuk melakukan dana punia.
• Hutan Mangrove di Provinsi Jambi Banyak Rusak, Ini Faktornya Menurut BKSDA
• Sebelum Tewas di Tangan Suaminya, Arbaiyah Sempat Teriak Meminta Tolong
• Kakak Arbaiyah Sempat Ingin Menolong Korban, Namun Dihalangi Pelaku dengan Kayu Balok
Mengenai sedekah, disebutkan dalam Sarasamuscaya, 170 berbunyi:
Amatsaryam budrih prahurdanam dharma ca samyamam,
wasthitena nityam hi tyage tyasadyate subham.